WartaBulukumba - Menembus gelap seusai waktu shubuh, terkadang diselingi rintik hujan, hawa dingin menusuk tulang di Pasar Cekkeng. Tidak ada batasan yang mampu memadamkan semangat para pejuang nafkah di pasar tradisional legendaris di Kota Bulukumba.
Langkah mereka kadang tertatih. Cahaya redup dari lampu-lampu jalan menyoroti wajah-wajah lelah namun bersemangat. Pasar Cekkeng hidup dalam irama kerja keras dan kegigihan. Di sinilah terburai banyak kisah hidup para pejuang sejati di Bulukumba.
Salah satu di antara mereka adalah seorang lelaki setengah baya Salahuddin. Kini usianya 53 tahun. Harapannya seperti renyah gurih popcorn yang dijualnya.
Dia telah menjalani profesi sebagai penjual popcorn selama dua dekade terakhir. Setiap pagi, seiring matahari yang perlahan muncul dari ufuk timur, dia memulai perjalanan menuju Pasar Cekkeng. Di sana, dia menghadirkan bungkusan popcorn yang lezat kepada para pelanggannya.
Pasar Cekkeng yang ramai dan riuh telah menjadi saksi bisnis yang luar biasa yang dilakukan S alahuddin. Di balik kesederhanaannya, ada kisah yang menarik dan penuh inspirasi.
Melalui kerja keras dan ketekunan, dia telah membangun reputasi yang tak ternilai di Pasar Cekkeng. Produk popcornnya selalu ditunggu dengan antusias oleh para pelanggan yang setia.