Network
WartaBulukumba - Saat menemui seujmlah desa terpencil di Kabupaten Bulukumba yang terletak di tengah alam yang permai, kita bisa menguak sederet keajaiban alam yang menakjubkan.
Tumbuh di pinggiran kebun, lembah hingga ubun gunung, tanaman-tanaman obat menjulur ke langit. Lanskap desa-desa di Bulukumba yang damai memendam keanekaragaman hayati, surga bagi para pencari pengobatan alami.
Bulukumba selama ini hanya dikenal sangat potensial dengan pariwisata. Namun ujung paling selatan di Provinsi Sulawesi Selatan ini ternyata memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai usaha kreatif di bidang tanaman obat dan pangan lokal.
Baca Juga: Bibit pohon bidara di Bulukumba dapat diperoleh di desa ini
Buku "Tanaman Obat dan Pangan Lokal Masyarakat Desa Kambuno – Bulukumba" yang diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin pada Oktober 2022 bisa membantu masyarakat Bulukumba untuk menghamparkan wawasan tentang potensi yang ada di Desa Kambuno, Kecamatan Bulukumpa.
Buku tersebut merupakan hasil riset keilmuan LPDP yang dilakukan di Desa Kambuno, dengan Skema Hibah Riset Desa dengan judul ADOPSI TEKNOLOGI SEED BANK DI DESA KAMBUNO, KABUPATEN BULUKUMBA UNTUK ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN AKIBAT COVID-19 oleh tim peneliti yang terdiri dari Siti Halimah Larekeng, Nasri Nasri, A. Siady Hamzah, Munajat Nursaputra, Iswanto , Herlina Rante , Sukmawati , Karno Batiran.
Dengan Ketua Peneliti Dr. Ir. Siti Halimah Larekeng SP., MP., riset itu berkolaborasi dengan Fakultas Kehutanan Unhas, Fakultas Farmasi Unhas, Fakultas Pertanian Unismuh Pare-Pare dan SRP Payo-Payo sebagai mitra.
Baca Juga: Gerakan pelestarian lingkungan oleh petani Bulukumba melalui bambu kuning
