WartaBulukumba - Pohon bidara, sang penjaga di tepi jalan yang seakan menyapa lewatnya para pengembara. Banyak bibitnya bisa diperoleh dengan mudah dengan harga terjangkau di salah satu desa di Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Para petani pegiat natural farming di Kabupaten Bulukumba, tepatnya di Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa, membudidayakan pohon bidara lantaran bernilai ekologis.
Sejumlah petani Bulukumba di desa ini mengelola Kebun Bibit Salassa, salah satunya membudidayakan bibit bidara dengan harga Rp35 ribu per pohon.
Baca Juga: Gerakan pelestarian lingkungan oleh petani Bulukumba melalui bambu kuning
Jika tumbuh dewasa, dia akan terlihat lebat dan rimbun, melambai-lambai tertiup angin sejuk, memberikan keteduhan di bawah sinar matahari yang terik.
Daunnya yang hijau, melambangkan harapan dan kehidupan yang terus bersemi. Buahnya yang manis, lezat, dan berair, menggambarkan kebaikan dan kemanisan dalam hidup.
Pohon bidara, selain menjadi keindahan alam, juga mengajarkan makna kehidupan yang sejati dan menghiasi alam semesta dengan pesona alamnya yang memukau.
Editor: Sri Ulfanita