WartaBulukumba - Bayangkan sejenak secara fiksional Anda memasuki sebuah kedai kopi sederhana di salah satu sudut kota Bulukumba. Di pintu masuk, aroma kopi yang harum merangkul penciuman dengan lembut. Mata segera tersihir oleh tatanan kreatif barang bekas yang menari-nari di sekitar ruangan kedai kopi ini.
Secangkir kopi yang berubah menjadi lampu gantung, meja dari kayu bekas kapal, dan kursi yang ditampilkan dengan kain tenun Bugis. Sinar matahari menyapa melalui jendela retak, terlihat sangat klasik, menggambarkan kehidupan Bulukumba yang penuh warna.
Anak-anak muda Bulukumba dengan senyuman cerah menghidupkan ruangan dengan tawa dan kisah-kisah kreatif mereka. Di sini, keajaiban lahir dari barang bekas, mengiringi setiap tegukan kopi yang membawa harapan baru.
Baca Juga: 7 ide usaha kreatif yang cocok bagi generasi muda Bulukumba yang berbasis pertanian alami
Konsep barang bekas yang didaur ulang lalu dijadikan sebagai barang kerajinan tangan, vintage dan sebagainya tentu saja sangat menarik. Tiga paragraf awal di atas hanya sekadar fiksi namun siapa tahu kita bisa menemukannya di Bulukumba suatu hari nanti.
Bulukumba adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang diramaikan oleh bisnis kafe atau kedai kopi. Di daerah ini penamaan kedai kopi didominasi oleh istilah warkop alias warung kopi.
Kendati demikian, dari ratusan usaha kafe dan kedai kopi di Bulukumba, telusur WartaBulukumba.com, sejauh ini hanya ada beberapa kafe dan kedai kopi yang jumlahnya bisa dihitung jari, yang memiliki konsep unik tersendiri.
Baca Juga: Wajib tahu! 4 ide usaha kreatif digital untuk generasi muda Bulukumba berdasarkan tiga sektor ini