Network
WartaBulukumba - Gejolak di ruang konflik Rusia versus Ukraina yang belum ada bayangan akan mereda memicu hantaman terhadap saham.
Gerbang perang bisa dimulai dari ketegangan antara Rusia versus Ukraina namun lebih dulu 'perang tanpa senjata' lantaran berdampak pada saham pada hari Jumat.
Pengaruh itu bahkan mengangkat harga Treasuries, dolar dan aset safe-haven lainnya. Sejumlah investor didera guncangan oleh perubahan hawkish dari Federal Reserve.
Baca Juga: Gedung Putih memperingatkan Rusia dapat memukul industri chip AS
"Pasar bereaksi karena invasi yang sebenarnya belum diperhitungkan," kata Michael Farr dari Farr, Miller dan Washington LLC.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Ahad 13 Februari 2022, Rusia telah mengerahkan pasukan militer di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar-besaran, kata Washington, Jumat. Ini mendesak semua warga AS untuk meninggalkan Ukraina dalam waktu 48 jam.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan masih belum jelas apakah Presiden Rusia Vladimir Putin telah secara definitif memberikan perintah untuk menyerang. Sullivan mengatakan dia mengharapkan Presiden AS Joe Biden untuk segera melakukan panggilan telepon dengan rekannya.
Baca Juga: Pusat data berbasis artificial intelligence, MTS Rusia bermitra dengan KT Corp Korea
Terlepas dari perputaran pasar, beberapa investor skeptis apakah konflik yang lebih serius akan menyeret pasar yang lebih luas dalam jangka panjang.
