Perlawanan demonstran Myanmar kian keras, mereka punya senjata rakitan dan bom api

- 9 April 2021, 04:00 WIB
Bentrok Berdarah Anti Kudeta Myanmar.
Bentrok Berdarah Anti Kudeta Myanmar. /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

"Taze, Kale memiliki banyak pemburu di hutan," kata Hein Min Hteik, seorang penduduk daerah itu dan seorang aktivis pemuda. 

“Mereka memiliki senjata api buatan tangan. Dan sekarang mereka keluar dengan senjata mereka untuk melindungi penduduk setempat, sementara orang-orang diserang oleh junta,” imbuhnya.

Baca Juga: Bappeda helat Forum Konsultasi Publik untuk melempangkan jalan bagi visi misi Andi Utta

“Orang-orang akan mencoba untuk mempertahankan hidup mereka sendiri dan hak-hak mereka,” kata seorang mantan menteri pemerintah yang merupakan bagian dari CRPH, sekelompok anggota parlemen yang mewakili pemerintah sipil yang digulingkan.

"Orang tidak akan menunggu CRPH bertindak," kata menteri dalam panggilan video dengan Reuters. "CRPH tidak dapat menghentikan kemungkinan perlawanan bersenjata oleh rakyat, dari rakyat."

Junta pada hari Kamis menangkap Paing Takhon, seorang model dan aktor yang telah berbicara menentang kudeta tersebut, kata saudara perempuannya kepada Reuters. 

Baca Juga: YouTube rilis persentase tayangan konten yang melanggar kebijakan

Di Yangon, kota terbesar di negara itu, para aktivis memasang sepatu berisi bunga untuk mengenang para demonstran yang tewas.

AAPP mengatakan 2.847 orang saat ini ditahan oleh junta militer.

Selain itu, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk ratusan orang, dengan junta minggu ini mengejar sejumlah influencer, penghibur, artis, dan musisi.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah