YouTube rilis persentase tayangan konten yang melanggar kebijakan

- 8 April 2021, 06:07 WIB
Ilustrasi konten video YouTube.
Ilustrasi konten video YouTube. /Pexels/cottonbro

WartaBulukumba - Dunia visualisasi di rimba imajinasi itu tak berujung dalam kembara. Namun di balik itu tidak semua konten video di YouTube adalah 'tuntunan' yang menghibur dan mendidik.

Sebagian malah justru tidak bisa disebut masuk ke dalam kategori 'tontonan.' Angka ini bisa jadi acuan, sekitar 1,6 juta penayangan di YouTube dari setiap 1 miliar adalah konten yang melanggar kebijakan. Angka yang nyaris setara dengan setahun lalu.

Rasio Tontonan Melanggar (Violative View Rate/VVR) telah turun lebih dari 70% sejak pertama kali dilacak pada kuartal keempat tahun 2017, kata pihak YouTube.

Baca Juga: THR dan Gaji 13 untuk lebaran 2021 punya potensi peningkatan konsumsi hingga Rp215 triliun

Dikutip WartaBulukumba dari Reuters, VVR YouTube stabil selama enam kuartal terakhir yang diukur, menurut data terbaru, yang berjalan hingga 2020.

Jennifer O'Connor, direktur produk di YouTube, mengatakan kepada wartawan bahwa dia berharap merilis estimasi setiap kuartal "terus membuat kami bertanggung jawab."

YouTube merilis laporan mengenai persentase tayangan konten yang melanggar kebijakan, merujuk pada angka VVR.

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Dewi Sandra siap menjalani waktu spesial dalam beribadah

Laporan itu membeberkan angka VVR saat ini di sekitar 0,16 persen hingga 0,18 persen.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah