Rapat Senat AS bahas RUU Teknologi untuk 'memerangi' China

- 8 April 2021, 06:45 WIB
Ilustrasi drone China mengitari Kepulauan Pratas.
Ilustrasi drone China mengitari Kepulauan Pratas. /Foto: Pixabay /Herney/

WartaBulukumba - Negara super power sedang membutuhkan sebuah regulasi paten untuk mengatasi persaingan keras dengan China dalam ranah teknologi.

Sebuah RUU teknologi sedang dirancang dalam upaya meningkatkan pendanaan penelitian National Science Foundation; menumbuhkan dan mendiversifikasi jalur pipa sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM); meningkatkan transfer teknologi; dan berinvestasi di pusat inovasi regional adalah kerangka tujuan dari sebuah RUU teknologi yang sedang diupayakan absah oleh Komite Perdagangan Senat AS.

Mereka berencana akan menghelat sidang pada 14 April 2021 tentang tindakan bipartisan untuk mendukung upaya penelitian dan pengembangan teknologi AS dalam upaya untuk mengatasi persaingan China.

Baca Juga: YouTube rilis persentase tayangan konten yang melanggar kebijakan

RUU itu bertajuk "Endless Frontier Act," pertama kali diusulkan pada tahun 2020 untuk memajukan upaya teknologi AS dan disponsori oleh Pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer dan Senator Republik Todd Young.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Kamis 8 April 2021, Ketua komite Perdagangan Senat Maria Cantwell mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sidang "akan membahas tindakan potensial untuk memperkuat ekosistem inovasi AS. 

Schumer mengatakan bulan lalu beberapa komite akan mengadakan audiensi dan mark-up tentang undang-undang bipartisan "yang dirancang untuk meningkatkan daya saing Amerika dan melawan ancaman ekonomi yang berkembang yang kita hadapi di seluruh dunia, terutama dari Partai Komunis China."

Baca Juga: Arief Munandar: Banyak keanehan terjadi semenjak Jokowi menjabat Presiden

Schumer juga ingin memindahkan undang-undang untuk meningkatkan produksi semikonduktor AS. 

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah