Korea Utara luncurkan dua rudal, begini kata mereka

- 25 Maret 2021, 18:59 WIB
Ilustrasi Rudal.
Ilustrasi Rudal. /Pixabay

WartaBulukumba - Di laut Jepang, dua rudal balistik milik Korea Utara melesat jelang pembukaan Olimpiade Jepang. Ketegangan tiba-tiba membuncah di dada warga dan sejumlah pejabat.

Sejumlah komentar mencuat. Beberapa mengkaitkannya dengan Amerika Serikat dan Presiden Joe Biden. Seperti yang diungkapkan oleh Yoji Kodo, mantan Laksamana dan Komandan Armada Jepang.

“Korea Utara ingin mengirimkan sinyal yang jelas ke Administrasi Biden. Namun, satu hal yang kurang dibahas adalah bahwa hari ini ada acara Korea Selatan-Rusia. Ini adalah peringatan ke-30 dimulainya hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Rusia. Kemarin adalah hari perayaan besar dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berada di Seoul. Ini adalah sinyal bagi Rusia dan Korea Selatan," katanya.

Baca Juga: Nadin Amizah kembali tuai sorotan warganet

Menurut Yoji Kodo, hal tersebut hanyalah awal dari semangat Korea Utara. Negara tersebut secara bertahap meluncurkan beberapa jenis rudal untuk mengkonfirmasi tanggapan Amerika Serikat. Diwalai dengan peluncuran rudal jarak dekat, lalu dengan jangkaun menengah sebelum peluncuran jarak jauh.

Direktur Senior Studi Korea, Harry Kazianis di Pusat Kepentingan Nasional juga memberi komentar atas peluncuran rudal tersebut.

“Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini kemungkinan besar merupakan reaksi terhadap Presiden AS Joe Biden yang meremehkan dan tampaknya menertawakan uji coba rudal akhir pekan mereka. Rezim Kim, seperti selama tahun-tahun Trump, akan bereaksi bahkan terhadap apa yang mereka rasakan sebagai kehilangan muka atau komentar yang merendahkan yang keluar dari Washington. Meskipun komentar dan tawa Biden jelas tidak dimaksudkan untuk memicu reaksi, Korea Utara akan menggunakan dalih apa pun yang ditawarkan untuk meningkatkan taruhan, membuat kita semakin dekat ke hari-hari kelam di tahun 2017," katanya.

Baca Juga: Habib Rizieq jalani sidang offline Jumat 26 Maret, Refly Harun: semoga majelis hakim bisa adil

Sementara itu, Leif Eric Easley seorang professor Studi Internasional di Ewha Woman University, Soul, mengatakan bahwa dengan kembalinya menguji berbaagai jenis rudal, Pyongyang mencoba membatasi apa yang bisa lolos dari Resolusi Dewan Keamanan PBB.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x