Dua rudal milik Korea Utara diluncurkan sebelum pembukaan Olimpiade di Jepang

- 25 Maret 2021, 12:02 WIB
Ilustrasi Olimpiade Tokyo 2020. Warga asing dilarang menonton langsung Olimpiade di Tokyo.
Ilustrasi Olimpiade Tokyo 2020. Warga asing dilarang menonton langsung Olimpiade di Tokyo. /REUTERS/Stoyan Nenov

WartaBulukumba - Musim panas tiba. Semangat berkobar membara. Dua proyektil rudar balistik milik Korea Utara melesat, bukan untuk menyerang siapa-siapa.

Kamis 26 Maret 2021, Fukushima menjelma kota yang ruih. Lebih riuh dari hari-hari biasanya. Estafet obor Olimpiade mulai diarak di sana setelah rudal diluncurkan.

Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, 10.000 pelari telah berisap mengarak obor itu ke 47 Prefektur di Jepang dan beberapa pulau yang sedikit lebih jauh.

Baca Juga: Kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh habis dilahap api

Arakan itu berawal dari Prefektur Miyag, tempat di mana gempa dan tsunami menghantam di 2011 silam dan menewaskan setidaknya 20.000 orang.

Tak ada penonton yang memadat di estafet pertama di lokasi itu. Pemerintah memberlakukan sejumlah aturan demi melindungi warga dari paparan pandemi global, Covid-19.

Setelah rudal dilepas, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meyakinkan wartawan bahwa pemerintah nasional bekerja sama dengan Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional untuk menjadi tuan rumah Olimpiade yang aman.

Baca Juga: Bapak-bapak polisi di Bulukumba kembali diinjeksi

"Kami akan melakukan yang terbaik dalam hal tindakan virus korona dan terus bekerja dengan daerah terkait untuk menahan penyebaran infeksi dan berharap untuk bekerja menuju Olimpiade yang aman dan terjamin," kata Suga.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x