Duta Besar, Kyaw Moe Tun, tetap menentang. "Saya memutuskan untuk melawan selama saya bisa," katanya kepada Reuters di New York.
Sementara negara-negara Barat mengutuk kudeta dan beberapa telah memberlakukan sanksi terbatas, para jenderal secara tradisional mengabaikan tekanan diplomatik. Mereka sudah berjanji akan menggelar pemilu baru tapi belum menetapkan tanggal.***