Konsolidasi Pemuda di Bulukumba suarakan perbaikan Jalan Poros Parukku Kindang

- 16 April 2024, 22:55 WIB
Salah satu sudut jalan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba - Konsolidasi Pemuda di Bulukumba suarakan perbaikan Jalan Poros Parukku Kindang
Salah satu sudut jalan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba - Konsolidasi Pemuda di Bulukumba suarakan perbaikan Jalan Poros Parukku Kindang /Dok. Fitri Amriyani Fitri Itto

WartaBulukumba.Com - Di tengah lekuk tanah Bulukumba, Jalan Poros Parukku Kindang menghela napas dalam kelelahannya. Jalur ini, salah satu urat nadi yang menghubungkan dua kecamatan, Rilau Ale dengan Kindang.

Lubang-lubang besar bersarang di permukaannya, serupa kawah-kawah kecil yang menampung kisah nestapa. Saban hujan turun, mereka berubah menjadi kolam-kolam kecil, refleksi langit yang murung.

Batu dan kerikil berserakan bagaikan taburan remah roti yang ditinggalkan untuk para pengelana yang tersesat dalam guncangan. Sepeda motor berjingkat, menari-nari mengelak, sementara roda-roda truk berat bergumul dengan lumpur yang menahan seperti tangan-tangan yang memohon kepada langit.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari jalan rusak puluhan tahun pada tiga dusun di Rilau Ale

Pemuda empat desa menagih janji

Beranjak dari kegelisahan itulah, kondisi jalanan yang tak kunjung 'disapa' kebijakan, para pemuda dari empat desa yakni Anrang, Bulolohe, Tamaona, dan Kindang di Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, membulatkan suara pada Selasa, 16 April 2024.

Mereka menyerukan kekhawatiran mendalam atas janji pengerjaan ruas jalan yang belum juga terwujud.

Dalam sebuah pertemuan yang dipenuhi semangat solidaritas, jendral lapangan, Iswan Kadir, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas kondisi tersebut.

Baca Juga: Derita warga dan mahasiswa STIKES Panrita Husada Bulukumba! Bertahun-tahun jalan rusak di Pappae Taccorong

“Tujuan kami jelas, kami hanya menginginkan keadilan untuk jalan yang kami gunakan setiap hari, yang kini malah menjadi sumber penderitaan,” tegas Iswan pada Senin malam, 16 April 2024.

Janji tentang perbaikan jalan yang dibicarakan sejak tahun 2023 tampaknya hanya menjadi mimpi, dan berbagai usaha mediasi dengan pemerintah kabupaten hanya berakhir dengan keheningan yang mengecewakan.

Dengan tekad bulat dan langkah yang mantap, mereka menuntut beberapa hal, termasuk kejelasan rencana perluasan jalan, penegakan peraturan lalu lintas, dan penutupan tambang yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari jalan-jalan rusak, data anggaran perbaikan yang ada hingga DAK

Para pemuda itu melontarkan tuntutan mereka, terurai dalam 7 poin:
1. Meminta kejelasan akan perluasan ruas jalan pada poros Bulolohe-Kindang.
2. Menagih janji Bupati Bulukumba tentang perluasan jalan yang telah dijanjikan.
3. Menutup tambang yang telah menjadi penyebab mobil 10 roda bebas keluar masuk.
4. Melakukan pengaspalan dalam waktu maksimal satu bulan setelah aksi.
5. Menegakkan aturan muatan kendaraan yang melintas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Meminta respons segera dari Bupati Bulukumba dan instansi terkait setelah aksi ini dilakukan.
7. Bersiap untuk melakukan penutupan atau aksi boikot jalan poros Bulolohe-Kindang jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Para pemuda telah menjadwalkan aksi lebih lanjut pada Rabu, 17 April 2024, di pertigaan jalan poros Desa Bulolohe-Desa Kindang.

"Ini adalah bagian dari upaya lebih besar oleh Aliansi Masyarakat Desa Anrang, Bulolohe, Tamaona, dan Kindang, yang mengharapkan pemerintah segera menyediakan solusi dan melaksanakan keadilan yang sudah lama tertunda," ungkap Iswan.

Sementara itu, Jalan Poros Parukku Kindang, pohon-pohon di pinggirannya tetap berdiri sebagai saksi bisu. Daun-daunnya yang gugur seolah berupaya menutupi 'dosa-dosa' aspal yang retak. Angin sesekali berbisik lewat celah-celah daun, suara-suara halus yang berduka.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah