BAZNAS Tanggap Bencana Bulukumba bergerak sigap ke lokasi terparah banjir dan longsor

25 Mei 2023, 21:56 WIB
BAZNAS Tanggap Bencana Bulukumba bergerak sigap ke lokasi terparah banjir dan longsor /Dok. Humas Pemkab Bulukumba

WartaBulukumba - Menyusuri jejak bencana yang menerjang dengan ganas, beberapa titik menjadi saksi bisu dari kehancuran yang dbawa banjir dan tanah longsor. Sejumlah wilayah di timur Kabupaten Bulukumba terguncang duka.

Para personel BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Bulukumba bergerak dengan sigap.

Setelah mengikuti apel gabungan di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulukumba pada Kamis pagi, 25 Mei 2023, mereka meluncur menuju lokasi bencana yang membutuhkan pertolongan segera.

Baca Juga: Penanganan bencana banjir dan longsor, Bupati Bulukumba kerahkan eskavator

Para personil BTB berangkat ke Desa Borong yang terletak di Kecamatan Herlang.

Daerah tersebut menjadi salah satu titik yang terdampak parah oleh bencana banjir dan longsor. Di Dusun Sappang, di tengah Desa Borong, Kecamatan Herlang, 14 rumah warga  retak-retak akibat tekanan tanah yang tak tertahankan.

Rumah-rumah mereka, yang terancam runtuh memperlihatkan kerapuhan manusia di hadapan kekuatan alam.

Baca Juga: Kisah inspiratif lelaki Bulukumba penjual popcorn selama dua dekade di Pasar Cekkeng

Dusun Bassiu, sebuah pemukiman terpencil di Desa Gunturu, Kecamatan Herlang, terkena dampak yang paling parah.

Jembatan penghubung yang menjadi nyawa bagi komunitas ini telah terpecah menjadi berkeping-keping.

Tidak ada lagi jalan yang mempersatukan mereka dengan dunia luar. Hanya reruntuhan dan kerusakan yang tersisa sebagai saksi bisu dari kehancuran tersebut.

Baca Juga: Wajib tahu! 5 ide usaha kreatif yang cocok dikembangkan generasi muda Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Sinjai

Dusun Dongi, di Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe, terendam oleh lautan air yang deras. Rumah-rumah yang biasanya menjadi tempat kedamaian dan kehangatan, kini menjadi sarang kegelapan dan keputusasaan.

Di tengah banjir yang melanda, 29 rumah warga dan sebuah masjid tenggelam dalam kehancuran. Tidak ada tempat untuk berlindung, hanya ada gelombang air yang menghancurkan harapan mereka.

Namun, bencana tak hanya mengirimkan banjir mematikan, tetapi juga tanah longsor yang mengguncang dasar kehidupan warga.

Baca Juga: Molor dari jadwal Raker, Ketua DPK KNPI Bulukumpa sebut dinamika organisasi

Dusun Bontosuka, di Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontotiro, juga mengalami nasib yang sama. Dua rumah warga, yang merupakan tempat berlindung dari badai kehidupan, kini rusak parah akibat longsoran tanah yang tak terduga.

Di bawah sinar matahari yang sedikit demi sedikit kembali muncul, para warga terdampak bencana ini berusaha  membangun kembali kehidupan.***

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler