Network
WartaBulukumba.Com - Di fajar Bulukumba, berbagai titik di daerah ini membangunkan Bumi dengan sentuhan lembut cangkul dan semangat penuh harap.
Mereka menanam pohon baru ke dalam rahim tanah yang telah disiapkan, pada setiap lubang janji untuk masa depan. Hari Bumi 22 April 2024, Bulukumba menggeliat di berbagai tempat.
Bocah-bocah, anak muda hingga orang tua dengan tawa dan canda yang mengalir seperti sungai kecil, mengemban menyirami bibit-bibit harapan. Tanah, dipadatkan dengan mulsa, memeluk doa-doa untuk kesuburan yang akan mekar bersama setiap pohon yang tumbuh, yang diharmonikan dengan napas Bumi.
Baca Juga: Bukan hanya dampak lingkungan! Tambang galian C di Bulukumba juga sudah menelan korban manusia?
Tambang Galian C
Di sisi lain Kabupaten Bulukumba, tambang galian C seolah menjadi lukisan paradoks yang mengerikan terhadap pemandangan hijau yang luhur.
Mereka tersebar di mana-mana, menorehkan luka dalam pada wajah Bumi, sumber kehidupan yang mengasuh setiap makhluk di atasnya.
Sementara daun-daun berbisik tentang keharmonisan, dentuman mesin dan galiannya yang menganga membisikkan ironi yang kelam—bahwa dalam pencarian kekayaan dan kemajuan, manusia dengan tangan mereka sendiri merobek-robek jantung yang memompa kehidupan ke dalam kabupaten ini.
Salah satu aksi penanaman pohon di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilakukan oleh Karang Taruna Nusa Indah Desa Bajiminasa, Kecamatan Rilau Ale.
