Oasis ketenangan saat libur Lebaran: Telaga Biru Ere Manerang di Bonto Bahari Bulukumba

- 7 April 2024, 16:19 WIB
Perahu 'Pinisi' di tengah Telaga Biru Ere Manerang
Perahu 'Pinisi' di tengah Telaga Biru Ere Manerang /Jelajah Wisata Bulukumba (JWB)

WartaBulukumba.Com -  Dalam pelukan Tanah Beru, menuju Kampung Subba di Kelurahan Benjala, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tersembunyi Telaga Biru Ere Manerang.

Wisata Bulukumba ini pemilik aurora yang menyapa dunia. Sinar mentari merangkak lembut di antara dedaunan, menciptakan pantulan kebiruan telaga yang memikat. 

Hijau dedaunan dan biru langit menyatu dalam lanskap harmonis, seolah lukisan. Wisata Bulukumba ini salah satu yang palong recommended buat Anda yang mencari tempat wisata untuk memanfaatkan libur Lebaran.

Baca Juga: Monumen alam penjaga horison Bulukumba: Batu Tongkarayya yang selalu menantang para petualang

Oasis ketenangan

Seorang wisatawan asing 'melayari' Telaga Biru Ere Manerang.
Seorang wisatawan asing 'melayari' Telaga Biru Ere Manerang. Jelajah Wisata Bulukumba (JWB)

Saat hari mulai beranjak, kehidupan di tepi telaga berdenyut. Pedagang mulai menyiapkan lapak, memperlihatkan kekayaan budaya lokal di bawah naungan pohon kelapa.

Di sisi lain, barisan perahu tradisional terhampar, siap membawa pengunjung ke dalam pengalaman yang tak terlupakan.

Bagi mereka yang mencari inspirasi, Telaga Biru Ere Manerang menjadi kanvas hidup. Ia lebih dari sekadar destinasi; ia adalah oasis ketenangan, suatu tempat di mana waktu seolah terhenti dan emosi mengalir bebas tanpa batas.

Baca Juga: Mangrove Luppung Manyampa: Surga hijau tersembunyi di Bulukumba

Telaga ini bukan hanya sekadar destinasi wisata biasa. Ia adalah penawar bagi kepenatan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Di sini, waktu melambat dan perasaan dibiarkan mengalir dalam pelukan kedamaian.

Berkeliling Telaga Biru seolah membawa jiwa menjelajahi sebuah surga tersembunyi di timur Indonesia.

Saat langit pagi memancarkan keindahannya, beberapa pelapak mulai mempersiapkan jualannya, menyuguhkan aneka rupa kebudayaan lokal di bawah rimbunnya pohon kelapa. Di tepian telaga, perahu-perahu bersandar dengan anggun, siap menawarkan pengalaman eksplorasi yang tak terlupakan.

Baca Juga: Menyesap keindahan Pulau Liukang Loe di Bulukumba, bisa lupa pulang!

Akses menuju lokasi

Para wisatawan dari berbagai penjuru dunia dengan penuh antusias menikmati perahu-perahu tradisional. Tak kurang pula yang memilih menikmati terik pagi dengan berjemur, meresapi sinar matahari yang hangat.

Spot-spot foto tak luput dari perhatian pengunjung. Miniatur perahu Pinisi, ikon budaya maritim Sulawesi Selatan, menjadi daya tarik tersendiri.

Sementara payung-payung berderet membingkai jalur menuju perahu, menambah pesona estetik di setiap sudut Telaga Biru.

Lokasinya yang strategis, hanya berjarak sekitar 300 meter dari jalan Poros Bulukumba menuju Tanjung Bira, menjadi nilai tambah yang tak terhingga.

Untuk memasuki Telaga Biru, pengunjung cukup mengeluarkan sejumlah retribusi yang terjangkau. Hanya dengan Rp7000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp15000 untuk kendaraan beroda empat, keindahan luar biasa Telaga Biru sudah dapat dinikmati.

Ketika kaki memasuki airnya yang jernih, biru itu tak lagi sekadar warna. Telaga memancarkan keasrian yang memikat, dengan tanaman air yang menghuni dasarnya, memberikan sentuhan alami. 

Dengan biaya sekitar Rp30000, pengunjung dapat menikmati pengalaman 'pelayaran' yang tak terlupakan. Tak heran jika mereka betah berlama-lama, menikmati panorama Telaga Biru dari atas perahu Pinisi, sambil menjadikan momen-momen istimewa sebagai kenang-kenangan abadi.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah