WartaBulukumba - Kawasan wisata Mangrove Luppung Manyampa lebih dari sekadar sebuah tempat wisata yang sejuk. Ia juga representasi kehangatan para penduduk yang bermukim di sekitarnya.
Meneropong lebih jauh, dari sudut akademika, Mangrove Luppung di Desa Manyampa bisa menjadi pusat riset, baik dari segi lingkungan, biota laut. dan sederet lagi lainnya.
“Di Mangrove Luppung ini juga bisa menjadi pusat riset, baik riset lingkungan, biota laut dan masih banyak lagi,” tutur seorang dosen Universitasa Fajar Makassar (Unifa) yang saat ini sedang melakukan penelitian terhadap tanaman bambu.
Baca Juga: Kecaman meluas, karikatur satir tentang BTS mengandung kebencian anti-Asia
Hari Rabu 17 Maret 2021 mencuat ide-ide baru dan segar mengiringi Deputi Rektor I Universitas Fajar Makassar (DR I Unifa) Nur Khaerat Nur saat mengunjungi langsung Mangrove Luppung di Desa Manyampa, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba.
Ia tidak sendirian. Ia datang bersama Ketua Panitia Kuliah Kerja Nyata Entrepreneur (KKN-E) angkatan XV 2021, Muhammad Yusuf Ali dan panitia lainnya
Sambutan hangat meruah oleh Kepala Desa Manyampa, Abbas Madda bersama jajarannya.
Baca Juga: Tak lama lagi terwujud teleportasi menembus ruang, kendaraan konvensional menjadi primitif
“Kehadiran tim dari civitas Unifa ini menjadi moment penting karena ada beberapa inovasi yang dikemukakan setelah melihat kawasan Wisata Mangrove,” ujarnya.