Lebih dari destinasi wisata, Mangrove Luppung Manyampa bisa menjadi pusat riset lingkungan

- 17 Maret 2021, 22:37 WIB
Deputi Rektor I Universitasa Fajar Makassar (DR I Unifa) Nur Khaerat Nur bersama rombongan sedang berada di lokasi wisata Mangrove Luppung Manyampa.
Deputi Rektor I Universitasa Fajar Makassar (DR I Unifa) Nur Khaerat Nur bersama rombongan sedang berada di lokasi wisata Mangrove Luppung Manyampa. /WartaBulukumba/Alfian Nawawi

Tersembul saran dari salah satu panitia KKN bernama Tahang. Ia sodorkan wacana pengembangan yang tidak hanya merambah wisata.

Ruang temu dan kunjungan ini melanjutkan rencana awal Unifa untuk bekerja bareng dengan Pemdes dalam pengembangan potensi desa.

Baca Juga: Edy Manaf: Guru dituntut menguasai teknologi informasi

Nur Khaerat Nur telah banyak menyiapkan konsep untuk memulai kerja sama.

“Untuk penandatanganan MoU nanti kepala desa ke Makassar kami tunggu di Universitas ketemu dengan tim yang lainnya,” jelasnya.

Sebuah diskusi panjang membuncah di kawasan Wisata Mangrove dengan menikmati gogoso, makanan khas Luppung. Lengkap dengan ikan mujair goreng, salah satu hasil tambak masyarakat Luppung.

Baca Juga: Ruang temu dengan PGRI, Andi Utta: Saya pernah tinggal kelas karena sangat cinta sekolah dan guru

Pembahasan problem diulas panjang oleh tim Unifa dengan beberapa gambaran solusi dan jalan keluar mulai dari hal konsep hingga teknis.

“Langkah awal kami butuh beberapa data untuk bisa dibuatkan site plannya, agar bisa dipetakan program jangka pendek dan jangka panjangnya,” jelas Tahang.

Pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah salah satu perwujudannya nanti. Diproyeksikan untuk menjadi bagian peting dalam pengembangan dan pengelolaan wisata.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah