WartaBulukumba - Langit biru cerah memantul ke wajah telaga. Tepiannya menghijau, sejuk. Pepohonan di sekitarnya berbaris melingkar menjadi pengawal yang setia.
Pagi pun bangkit sebiru cerah langit. Kami bergegas kemas, WartaBulukumba memulai kembara bersama kawan-kawan petualang dari Jelajah Wisata Bulukumba (JWB), Senin 8 Maret 2021.
Tempat ini mampu melahirkan banyak sumber imajinasi. Sangat tepat bagi mereka yang ingin bermeditasi membelah angkasa pikir dan ide. Pun jika hanya sekadar untuk mencari kenikmatan mengunyah suasana alam yang asli, indah, dan damai.
Baca Juga: Kompor gas meledak, rumah milik buruh lansia jadi puing
Kepenatan pada rutinitas harian harus diliburkan. Bersama orang-orang tercinta di rumah ataupun sahabat-sahabat di luar rumah, Telaga Biru bisa menjadi tempat mengendapkan rasa. Menyelami biru telaga dan hijau pepohonan.
Suasana lengang. Beberapa pelapak sedang menata jualannya di bawah rimbun pasukan pohon kelapa.
Di tepian telaga nampak deretan perahu yang masih tertambat. Beberapa wisatawan asing nampak asyik mengendarai perahu. Ada pula yang berbaring memulai ritual berjemur.
Baca Juga: Beberapa camat tidak hadir, Asisten II: jangan main-main, ini program nasional