Jelajah Rasa ke Titik Nol Sulawesi di Bulukumba

- 6 Februari 2021, 12:52 WIB
Panorama indah di Titik Nol Sulawesi di Kabupaten Bulukumba.*
Panorama indah di Titik Nol Sulawesi di Kabupaten Bulukumba.* /Jelajah Wisata Bulukumba (JWB)

WartaBulukumba - Debur ombak berbisik ke telinga pantai. Mentari sejak tadi membangunkan pagi dan segala kehidupan di dalamnya. Cahaya keemasannya mengantar masyarakat Tanjung Bira kembali beraktifitas menantang hidup. Mereka menyebar. Ada yang mendatangi laut. Ada pula yang tetap menyebar di berbagai arah di darat.

Kami, WartaBulukumba bersama kawan-kawan dari rombongan Jelajah Wisata Bulukumba (JWB) pun bangkit mereguk pagi yang renyah. Di sini, di kaki Pulau Sulawesi, ujung pekan Sabtu 6 Februari 2021.

Di berbagai sudut tampak begitu banyak perubahan drastis. Beberapa hari lalu, di tempat ini dalam jam yang sama, dari kejauhan nampak sebuah rombongan datang. Rombongan itu tak lain adalah Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah sedang beranjak menuju Pedestrian di Bira Timur tepatnya di Kawasan Titik Nol Sulawesi yang panjangnya 1,1 KM di mana saat ini progresnya telah mencapai 80-90 persen. Diharapkan nantinya kawasan ini menjadi Destinasi Wisata baru di kaki Pulau Sulawesi.

Sejak lama mengental kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan Pemkab Bulukumba dalam menata destinasi ini. Seperti karang di tanjung Bira, sekokoh itu pula komitmen Gubernur Sulsel untuk memajukan industri pariwisata Pantai Bira yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.

Di kawasan ini telah berdiri Teras Tanjung Bira serta Jembatan Kaca. Eksentrik dan elegan. Dari spot-spot ini wisatawan bisa betul-betul menikmati keindahan alam di Pantai Bira.

Debur ombak di bibir jalur Titik Nol Sulawesi Kabupaten Bulukumba.*
Debur ombak di bibir jalur Titik Nol Sulawesi Kabupaten Bulukumba.* Jelajah Wisata Bulukumba (JWB)

Di sela-sela kunjungannya, orang nomor satu di Sulsel ini menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan masyarakat di Pantai Bara. Ditemani keramahan penduduk sembari menikmati bentangan indah pasir putih dan desiran ombak.  Gulungan air laut saat itu meninggi, efek dari musim barat. Keriuhan angin yang berkejar-kejaran dengan beberapa spesies fauna yang terbang di udara menyaksikan obrolan santai mereka.

Pak Gubernur cukup lama bertukar tangkap dengan percakapan akrab dengan Bapak Jafar.  Beliau sudah tidak asing lagi bila kita berbicara mengenai Pulau Liukang Loe. Beliau adalah salah satu motor penggerak pariwisata yang hingga saat ini masih mendedikasikan dirinya untuk kemajuan pariwisata khususnya Pantai Bira. Mantan Kadus di Pulau Liukang Loe ini memaparkan keresahan masyarakat akan kekurangan air bersih. Ada banyak rasa yang terungkap ke dalam bentuk masukan-masukan yang sangat berharga kepada Pak Gubernur.

Juga terungkap keresahan lainnya, yakni kebutuhan akan listrik di Pulau Liukang Loe yang hingga saat ini masih menggunakan mesin genset berbahan bakar solar yang hanya dinyalakan mulai pukul 17.00 hingga pukul 22.00 Wita setiap harinya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x