Jejak swafoto dan foto bareng pun memiliki spot yang anggun. Di sana, sebuah miniatur perahu Pinisi sedang bertahta di tengah telaga. Beberapa payung menggelantung di sepanjang titian ke perahu itu.
Pagi biru cerah mengantarkan kami menyusuri belokan tajam dari Tanah Beru menuju Kampung Subba, Kelurahan Benjala.
Orang-orang dari jauh menyebutnya Telaga Biru. Sejatinya, tempat indah ini diberi nama Ere Manerang.
Baca Juga: Pejabat partai meninggal dalam tahanan polisi Myanmar, kain berlumur darah di sekitar kepalanya
Lokasi Telaga Biru Ere Manerang berada tidak jauh dari jalan Poros Bulukumba menuju Tanjung Bira. Jarak tempuh yang dekat itu keunggulan tersendiri, hanya kurang lebih 300 meter. Hal ini dimanfaatkan oleh pengelola wisata untuk terus berbenah sehingga mampu berdaya saing untuk menyedot para wisatawan untuk berkunjung.
Retribusi agar bisa masuk cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp7000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp15000 untuk roda empat.
Nominal itu menjadi syarat yang bisa dijangkau untuk menyelami keindahan yang luar biasa mempesona.
Baca Juga: Fitur berbayar 'undo send' di Twitter bisa batalkan unggahan