Dikritik soal informasi salah terkait vaksin, Facebook munculkan terobosan baru

- 15 Maret 2021, 18:36 WIB
Logo Facebook
Logo Facebook /Facebook Inc/

WartaBulukumba - Kritik adalah salah satu jalan menuju perubahan yang lebih baik.

Mereka yang terbuka menerima kritik yang dilontarkan kepadanya, akan menjadikan kritik itu sebagai benih bagi masa depan yang lebih baik.

Melansir Reuters, Facebook Inc menerima kritik yang dilontarkan oleh anggota parlemen dan para peneliti terkait informasi salah mengenai vaksin Coronavirus yang menyebar luas di platform tersebut.

Baca Juga: Bupati Bulukumba: Saya tak mau lihat ada pejabat di era saya tersandung kasus korupsi

Pihak Facebook menjawab kritik itu dengan menghadirkan sebuah terobosan baru.

Pihak Facebook mengumumkan Senin 15 Maret 2021 bahwa mereka telah memulai penambahan label ke postingan yang membahas keamanan vaksin dan akan segera melabeli semua postingan tentang vaksin.

Bukan hanya itu, melalui postingan blog perusahaan media sosial itu juga mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan sebuaah alat yang bisa memberi informasi di mana penggunanya bisa mendapatkan vaksin dan penambahan informasi mengenai area sebaran covid-19 di situs berbagi fotonya, yaitu Instagram.

Baca Juga: Antara KLB Deli Serdang, kebrutalan dalam demokrasi, dan isu upaya melejitkan elektabilitas

Selama pandemi, klaim dan konspirasi palsu mengenai vaksin coronavirus telah berkembang biak di platform itu.

Setelah melalukan pengamatan secara bebas yang cukup lama tentang penyebaran informasi yang salah mengenai vaksin, Facebook dan Instagram akhirnya memutuskan memperketat kebijakan mereka.

Dengan kebijakan baru tersebut akun, halaman, dan group besar yang mempromosikan klaim palsu akan dengan mudah terditeksi melalui pencarian kata kunci.

Baca Juga: Ceko buka kedutaan di Yerusalem, Liga Arab dan Palestina hanya bisa protes keras

Dalam sebuah wawancara, Chief Product Officer Facebook, Chris Cox mengatakan bahwa mereka telah menanggapi dengan serius sebuah klaim palsu yang viral.

Klaim palsu itu berada di wilayah yang masih abu-abu dan menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang dan keragu-raguan bagi yang lainnya.

“Hal terbaik yang bisa dilakukan di wilayah yang masih abu-abu adalah menunjukkan informasi otoritatif dengan cara yang membantu, menjadi bagian dari percakapan dan melakukannya dengan pakar kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tak lama lagi terwujud teleportasi menembus ruang, kendaraan konvensional menjadi primitif

Masih dalam postingan yang sama, juga dikatakan bahwa sejak memperluas daftar klaim palsu yang dilarang tentang covid-19 dan vaksin pada bulan Februari lalu, Facebook dan Instagram setidaknya telah menghapus 2 juta konten dari halaman mereka.

Facebook mengatakan pihaknya juga telah menerapkan tindakan sementara termasuk mengurangi jangkauan konten dari pengguna yang berulang kali membagikan konten yang ditandai palsu oleh pemeriksa fakta mereka.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah