Bertumbuh dengan atmosfer literasi di Mau.co Ruang: Creative space anak-anak muda di Gowa

17 Juli 2023, 21:56 WIB
Bertumbuh dengan atmosfer literasi di Mau.co Ruang: Creative space anak-anak muda di Gowa /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Anak-anak muda yang selalu merubung dialektika dan kreativitas mudah ditemukenali di berbagai tempat, meski tidak banyak. Salah satunya di sebuah titik kumpul yang  meriuh di Kabupaten Gowa, Mau.co Ruang.

Mau.co Ruang adalah sebuah kafe yang mengusung konsep workspace, sebuah ruang kreatif yang kerap menggamit anak-anak muda dari pelbagai latar belakang dan potensi.

Salah satu momen yang tertangkap yaitu sebuah acara Tudang Sipulung #1 yang digelar komunitas Ruang Anak Bangsa di Mau.co Ruang pada Senin, 17 Juli 2023.

Acara tersebut sekaligus dibalut pembentukan komunitas yang bergerak untuk berkisah buku dan belajar menulis.

Baca Juga: Seniman Bulukumba sutradarai 'Pelayaran Cinta Sawerigading' Sanggar Seni Sapa'na Luwu

Bertumbuh dengan atmosfer literasi di Mau.co Ruang: Creative space anak-anak muda di Gowa WartaBulukumba.com

Ada 16 anak muda melingkar santai namun serius merumuskan arah dan intensitas komunitas baru tersebut. Menariknya, meski terbilang baru, ada beberapa anggotanya yang telah menerbitkan buku baik solo maupun antologi.

Acara pun bergelimang kisah. Musakkir, salah satu anggota yang berasal dari Bulukumba itu berkisah perjalanannya menulis buku.

Salah satu sosok yang berhasil memengaruhi dan membimbingnya menulis adalah Bandung Mawardi, pengampu Bilik Literasi, dan Uun Nurcahyanti selaku pengampuh kelas Bahasa.

Baca Juga: SIAL 17: Cara berbeda anak muda Bulukumba merayakan 17 Agustus

“Saya beruntung bertemu orang-orang yang tekun menulis sehingga saya turut terseret dalam ketekunan itu. Forum-forum seperti ini sangat penting untuk tempat bertukar energi dan semangat menulis” Musakkir menutup kisahnya.

Selain Musakkir, Hijrah turut berbagi kisah inspiratif dari episode hidupnya. Perjuangannya meraih beasiswa LPDP seperti melewati jalan panjang yang terjal.

Kini, ia sedang berusaha merampungkan menulis otobiografinya.

“Kisah saya ini sempat saya sampaikan di forum yang diikuti peraih beasiswa LPDP lainnya. Banyak yang menangis mendengar perjuangan saya. Salah satu alasan saya menuliskan kisah hidup saya adalah dorongan dari beberapa orang termasuk Direktur LPDP yang menekankan bahwa kisah saya bakal menginspirasi banyak orang sehingga menuliskannya adalah hal yang wajib,” tuturnya.

Baca Juga: Meneguk cita rasa autentik Bulukumba dari 'Akkero Kopi' di Desa Anrang

Acara mengalir dari pukul 16.00 -18.00 WITA. Dilanjutkan obrolan bebas sampai titik 21.00 WITA.

Para peserta mengaku antusias untuk segera menerbitkan buletin pertama seperti yang disampaikan Eim selaku pemantik sore itu.

“Ruang Anak Bangsa, saya harap bisa bergerak mengurusi tema-tema sederhana sebagai biografi kota. Kita tidak menulis isu-isu besar. Buletin kita nantinya membawa tema sepeleh yang jarang dipikirkan penulis," harapnya.

Baca Juga: Perlawanan terbaru pada kapitalisme oleh penulis Bulukumba dalam buku: 'Suara Ekonomi Menyingkap Modernitas'

Sementara itu, Hikmah pengelola Mau.Co Ruang mengaku senang dengan kegiatan literasi semacam itu.

“Saya berharap teman-teman bisa menjadikan kafe kecil ini sebagai poros literasi baru untuk wilayah Makassar, Gowa dan sekitarnya,” tuturnya.

Ia menambahkan informasi bahwa Mau.Co Ruang yang terletak di Jalan Tun Abdul Razak No.12 omangpolong Gowa itu bakal mengusahakan lahirnya penerbitan buku untuk menunjang kerja-kerja dan geliat literasi di sekitarnya.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler