WartaBulukumba - Tak ada Rusia di antara misi antariksa manapun dalam bentuk kolektif di Planet Bumi untuk hari ini.
Stasiun Luar Angkasa Internasional adalah satu-satunya pengecualian lantaran memiliki agenda jauh sebelum perang Rusia vs Ukraina.
ISS pun tak pernah menduga bakal ada perang di Ukraina sebelum astronot dan kosmonot bersatu di laboratorium antariksa itu. Terkecuali SpaceX dan teranyar yakni OneWeb.
Baca Juga: Tak ada perang di Stasiun Luar Angkasa Internasional, tiga kosmonot Rusia disambut astronot AS
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Selasa, 22 Maret 2022, OneWeb akan melanjutkan peluncuran satelit dengan SpaceX Elon Musk, perusahaan komunikasi satelit Inggris mengatakan pada hari Senin setelah menangguhkan peluncuran dari Baikonur Cosmodrome Rusia di Kazakhstan.
OneWeb tidak mengungkapkan ketentuan perjanjian peluncuran baru.
Sebelumnya pada bulan Maret, OneWeb, mengatakan akan menghentikan peluncuran setelah badan antariksa Moskow Roscosmos menuntut jaminan bahwa teknologinya tidak akan digunakan untuk tujuan militer.
Baca Juga: Peluncuran roket LV0009 menyebarkan satelit, misi antariksa Astra untuk pertama kalinya
Pemerintah Inggris, yang memegang saham di OneWeb, mengatakan bahwa mereka sedang meninjau partisipasinya dalam proyek lebih lanjut dengan Rusia setelah "invasi ilegal dan tidak beralasan ke Ukraina."
Perusahaan Inggris mengharapkan peluncuran pertamanya dengan SpaceX tahun ini untuk menambah konstelasi 428 satelit di orbitnya.
"Dengan rencana peluncuran ini, kami berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan pembangunan armada penuh satelit kami," kata Chief Executive Officer OneWeb Neil Masterson.
Baca Juga: Rusia akan 'terbang ke Mars sendirian' tanpa bersama Eropa
OneWeb, yang akan menawarkan broadband melalui konstelasi 650 satelit, diselamatkan dari kebangkrutan oleh pemerintah Inggris dan Bharti Global pada tahun 2020.
Eutelsat Communications dan SoftBank Group Corp termasuk di antara investor lain di perusahaan.
Starlink SpaceX juga menggunakan satelit orbit bumi rendah untuk menyediakan akses internet ke wilayah yang kurang terlayani atau sulit dijangkau oleh penyedia layanan lain.***