Ngopi sejenak di Kedai Kopi Litera: Muhammad Ihsan, Ilhamsyah, 'politik cinta' dan 'parlemen santri'

- 31 Desember 2023, 17:30 WIB
Caleg DPR RI dari Partai Gelora, Muhammad Ihsan (tengah) dan Caleg DPR Provinsi Sulsel Ilhamsyah dari Partai Gelora (kanan) di Kedai Kopi Litera.
Caleg DPR RI dari Partai Gelora, Muhammad Ihsan (tengah) dan Caleg DPR Provinsi Sulsel Ilhamsyah dari Partai Gelora (kanan) di Kedai Kopi Litera. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Langit Bulukumba di Ahad siang semringah dan membiru saat dua sahabat bertemu di antara aroma kopi dan diskusi santai di Kedai Kopi Litera yang terletak di pinggir Jalan Poros Bulukumba-Sinjai, tepatnya di Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

Kedai Kopi Litera yang mengusung konsep literasi, selain fasilitas WiFi, live music dan tempat diskusi ini juga dilengkapi perpustakaan untuk pengunjung. 

Dua sahabat ini, sama-sama Caleg dari Partai Gelora. Muhammad Ihsan, Caleg DPR RI Dapil II Sulawesi Selatan ngopi bareng dengan A. Ilhamsyah T. atau akrab disapa Bang Ilack atau Ustadz Ilhamsyah, Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dapil V. Juga terlihat sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda setempat.

Baca Juga: Caleg DPRD Sulsel Dapil 5 Bulukumba-Sinjai: Gerakan 'Parlemen Santri' bersama Ustad Ilhamsyah

Muhammad Ihsan yang juga kutu buku ini mengaku salut dengan konsep literasi di Kedai Kopi Litera.

"Saya salut dan suka sekali ngopi di Kedai kopi Litera, makanya dalam perjalanan 'politik cinta' kedai kopi ini menjadi salah satu titik singgah silaturahmi," kata Muhammad Ihsan kepada WartaBulukumba.Com di sela ngopi di Kedai Kopi Litera pada Ahad, 31 Desember 2023.

Bagi Muhammad Ihsan dan Ilhamsyah, kehadiran Kedai Kopi Litera bukan sekadar ruang untuk ngopi, tetapi telah menjadi medan berkumpulnya pikiran-pikiran progresif yang berupaya menggerakkan roda perubahan dalam tatanan politik daerah hingga pusat. Inilah bukti bahwa dalam aliran politik yang sering dipenuhi ketegangan, masih ada selalu ruang untuk menyelipkan pesan-pesan persaudaraan dan kepedulian, dan tempat bertemu sejenak.

Kedai Kopi Litera bukan hanya sekadar tempat pertemuan, tetapi merupakan perwujudan dari upaya bersama membangun politik yang inklusif, bijaksana, dan terbuka bagi beragam suara. Sementara kopi mengalir, ide-ide pun bergerak dalam arusnya, membawa dialektika dan dampaknya.

Baca Juga: Sepenggal dari perjalanan Ustad 'Bang Ilack' Ilhamsyah: 'Kopi, sufi dan Parlemen Santri'

Politik Cinta dan Parlemen Santri

Perjalanan 'politik cinta' ala Muhammad Ihsan tidak dikemas dengan rencana dan jadwal, maka mengalir saja sebagaimana adanya.

"Di mana kami berhenti, jeda, maka di sana politik cinta menemukan jalannya, disertai ngopi sambil silaturahmi," ujar Muhammad Ihsan.

Muhammad Ihsan dengan perjalanan 'politik cinta' sementara Bang Ilack mengusung gerakan 'parlemen santri' di sepanjang jalan.

Muhammad Ihsan, menjelaskan konsep 'politik cinta' dengan mengutip kalimat dari Ali bin Ali Thalib RA: "Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu".

 

Baca Juga: Bergerak karena Panggilan Allah untuk Dapil V Bulukumba-Sinjai: Ilhamsyah bertekad bentuk 'Parlemen Santri'

 

"Jadi dalam politik, santai saja saat ada potensi ketegangan yang krusial, santai menyikapi perbedaan, bisa jadi hari ini kawan, esok jadi lawan dalam dinamika politik, maka cintailah sesuatu atau seseorang itu dengan tidak berlebihan, Allah bisa membolak balik hati hanya dalam sekejap, dan kita sebagai manusia harus banyak belajar dengan hikmah dari situ," ungkapnya.

Senada dengan A. Ilhamsyah T. atau akrab disapa Bang Ilack, Caleg DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Dapil V Bulukumba-Sinjai, yang mengusung gerakan 'parlemen santri', selalu mengedepankan silaturahmi dan sisi religiusitas.

"Mengalir saja, semua bergantung Rencana dan Kehendak Allah SWT," ungkapnya.

Salah satu motivasi Bang Ilack, yaitu mengalirkan semangat dan nilai-nilai dakwah melalui parlemen.

"Politik hanya salah satu sarana mengembangkan dakwah, dan politik itu ada rule-nya dalam Islam, sejauh mana kita bisa menerjemahkan perintah dalam Agama ke dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dunia politik," urainya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah