Mendengarkan Bulukumba di udara: Peran LPPL menjawab tantangan sukseskan Pemilu 2024

- 6 Juni 2023, 11:51 WIB
Direktur Radio SPL FM, Saiful Alief Subarkah alias Bung Alief sedang siaran.
Direktur Radio SPL FM, Saiful Alief Subarkah alias Bung Alief sedang siaran. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Melintasi angkasa di jalur Frequency Modulation, Radio Swara Panrita Lopi (SPL FM) di Kota Bulukumba mengalunkan jingle pemilihan yang menggema menciptakan suasana yang sarat akan harapan dan ketegangan. Lalu seorang penyiar dengan suaranya yang khas, berat, berwibawa dan penuh semangat, menyampaikan berita situasi terkini menjelang pencoblosan di Pemilu 2024.

"Selamat pagi, pendengar setia SPL FM! Indonesia dan juga  Bulukumba di ambang sejarah baru. Hari ini, kita harus memilih dengan hati dan kebijaksanaan. Tanggung jawab berada di tangan kita, pendengar tercinta, untuk menentukan masa depan negeri ini dan tentu saja Kabupaten Bulukumba," terdengar suara penyiar menyapa pendengar dengan prolog yang menggamit Pemilu 2024.

 

 

Fragmen di atas, secara fiksional, sudah bisa membawa bayangan akan peran radio siaran. Termasuk radio siaran di Kabupaten Bulukumba dalam kaitannya dengan pesta demokrasi.

Baca Juga: Dua dekade Radio SPL FM Bulukumba menemani pendengar, 'Radio tidak ada matinya!'

Program Director Radio Swara Panrita Lopi FM Saiful Alief Subarkah, menguraikan poin-poin penting terkait peran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) menjawab tantangan cegah hoaks dan sukseskan Pemilu 2024.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menginginkan peran media, khususnya lembaga penyiaran televisi dan radio menjadi penyampai informasi yang baik dan benar selama tahapan Pemilu 2024.

"Kehadiran media penyiaran dituntut menjadi katalisator berita yang benar dan menyejukkan di kalangan masyarakat, selama pesta demokrasi berlangsung," terang Saiful Alief Subarkah saat diwawancarai awak media pada Selasa, 5 Juni 2023.

Baca Juga: Mengulik strategi Radio SPL FM Bulukumba dalam mempertahankan eksistensi di era digital

Dia juga menekankan, demokrasi yang berkualitas harus memberikan pesan-pesan yang terus disampaikan dalam muatan program siaran yang dimiliki media penyiaran.

Merujuk pada Pemilu 2019, banyak informasi hoaks yang beredar di masyarakat. Hal itu menjadi tantangan bagi media penyiaran dan pada Pemilu serentak 2024. Pada saat pemilihan presiden dan legislatif, banyak konten siaran dan berita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Terkait hal itu, Saiful menjelaskan peran Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) sangat penting pada masa tahapan pesta demokrasi lima tahunaan.

Baca Juga: Inilah program siaran SPL FM Bulukumba yang menggungguli Telstar FM dan Ras FM di KPID Award Sulawesi Selatan

"Lembaga Penyiaran harus bisa menjadi oase bagi warga di tengah disrupsi informasi, LPPL dituntut menyajikan informasi bermutu. Hampir seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat akan terkena dampak, dari pesta demokrasi tersebut, baik dari pertumbuhan ekonomi, sosial, maupun budaya. Jika informasi tidak bisa teratasi dengan baik maka bisa mengancam keamanan dan pertahanan negara," ungkapnya.

Lebih dalam,  Saiful menguraikan LPPL sebagai salah satu lembaga yang dibentuk dan digunakan oleh pemerintah daerah dalam melakukan diseminasi informasi.

"LPPL baik radio maupun televisi menjadi salah satu media yang sangat berperan penting didalam menetralisir, mencerdaskan, mediseminasikan, dan mengawal informasi sampai ke masyarakat hingga lapisan yang paling bawah”, jelasnya.

Baca Juga: Radio SPL FM Bulukumba sabet penghargaan KPID Award 2022 Sulawesi Selatan

Dengan adanya Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), lanjut SAS sapaan akrabnya, maka pemerintah daerah bisa mensingkronisasikan kehendak pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. LPPL berperan penting dalam mendiseminasikan suatu kebijakan atau pemahaman yang harus selaras baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten kota.

“Oleh karena itu Informasi-informasi yang beredar di masyarakat pada tahapan pemilu 2024 harus mengedukasi, memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, serta membuat suasana kondusif. Dan informasi-informasi tersebut perlu disiarkan oleh LPPL terkhusus Radio Swara Panrita Lopi FM yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bulukumba,” imbuhnya.

SAS mengharapkan, peran LPPL saat ini harus memberikan kontribusi positif pada pemilu serentak 2024 karena LPPL dimiliki pemerintah dan cenderung stabil. Dalam kondisi yang stabil inilah diperlukan peran aktif dalam memberikan informasi yang edukatif secara luas kepada masyarakat.

“LPPL juga harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, di era digital ini kita harus terus berinovasi dalam membeerikan konten-konten menarik dan bermanfaat agar menjadi media yang terus digemari oleh masyarakat, hingga saat ini LPPL – Radio Swara Panrita Lopi FM masih menunggu regulasi penyiaran terkait pelaksanaan pemilu 2024 dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) selaku regulator lembaga penyiaran di Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Wabup Bulukumba Edy Manaf jadi host dalam program talkshow 'Kampung Ramadhan' di SPL FM

Harapan Masyarakat Peduli Penyiaran

Sementara itu, melalui sambungan teleponn, perwakilan Forum Masyarakat Peduli Penyiaran, Alfian Nawawi menuturkan, lembaga penyiaran publik Lokal,memiliki tanggung jawab sosial mengawal visi bangsa.

"Artinya mengajak semua komponen masyarakat agar asupan pikirannya tidak terlepas dari empat konsensus nasional yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Maka segala tindakan dan ucapan harus mencerminkan nilai-nilai tersebut," kata Alfian Nawawi.

Baca Juga: Wabup Bulukumba Edy Manaf jadi host dalam program talkshow 'Kampung Ramadhan' di SPL FM

Dia juga menjelaskan bahwa LPPL tidak sendiri. Selain memberikan informasi yang akurat dan objektif, masyarakat juga harus memaksimalkan keberadaan lLPPL u ntuk kemaslahatan.

"Masyarakat Bulukumba yang lebih maju dan sejahtera tentu akan terwujud, apabila kita semua secara bersama-sama mengamalkan dan mengumandangkan nilai-nilai yang ada melalui lembaga penyiaran publik lokal terutama Radio SPLFM yang dimiliki pemda ini," harap Alfian.

Platform Digital

Saiful Alief Subarkah menyebut berbagai platform siaran digital yang dipakai oleh Radio Swara Panrita Lopi FM tujuannya untuk mendapatkan kepercayaan publik.

Baca Juga: Ada 'Jaksa Menyapa' oleh Kejari Bantaeng di Radio SPL FM Bulukumba

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mengakses saluran radio untuk menanyakan terkait pelayanan publik.

“Live Streaming Facebook adalah visualisasi Penyiaran dan Aplikasi Android SPL FM adalah pengembangan teknologi radio melalui smartphone agar biasa mendapatkan trust dan pengaruh. Kedua hal itu kita pertahankan dengan konten kreatif, konten populer, dan konten yang kita kemas sesuai perkembangan teknologi informasi, dan yang paling terakhir saya sampaikan bahwa LPPL Radio Swara Panrita Lopi FM siap bermitra dengan Penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu dalam sosialisasi Tahapan Pemilu 2024 untuk mempertegas peran dan fungsi Lembaga Penyiaran Publik Lokal sebagai media informasi, pendidikan, ekonomi, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan perekat sosial, melestarikan budaya, dengan berorientasi kepada kepentingan masyarakat ” pungkas Saiful Alief Subarkah.***

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah