"Tentu menjadi pekerjaan berat teman-teman penyelenggara pemilu selayaknya pilkada di tengah suasana pandemi kemarin," katanya.
Khoirunnisa menyarankan penyelenggara pemilu untuk melakukan serangkaian simulasi dan pemetaan, sekaligus mitigasi karena tahapan-tahapan pemilihan nantinya akan sangat berhimpitan dalam satu tahun tersebut.
Baca Juga: Ikatan Cinta Edisi 22 Februari 2021, Hasil Tes DNA Reyna membuat Aldebaran Syok!
Kalau pilpres harus digelar dalam dua putaran maka harus dilakukan antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya petugas mengalami kelelahan, dan sebagainya.
Namun, ia mengatakan proses simulasi dan pemetaan tahapan-tahapan dan dampaknya tersebut tidak bisa hanya dilakukan oleh KPU sendirian.
"Tentu Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), DKPP (Dewan kehormatan Penyelenggara Pemilu), dan KPU harus duduk bersama," tandasnya.***