Kongres itu dihiasi lagu, puisi, film, sinriliq, sastra, musik, dialog publik.
Kongres diproyeksikan sebagai penggodokan gerakan literasi masa depan yang saat itu dihadiri pula oleh beberapa tokoh masyarakat dan legislator.
Kongres Penulis Bulukumba ini dipandu oleh Andika Mappasomba. Salah satu pembicara dalam kongres tersebut yakni Drs. Muhannis, seorang seniman, budayawan dan sejarawan.
Kongres Penulis Bulukumba disponsori oleh Keluarga Literasi Indonesia, komunitas Rumah cinta, Kukira Media Makassar, Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986, dan Kandayaan Pustaka Nunukan Kaltara.
Selain buku dan naskah drama dan film, karya-karya literasi di Bulukumba juga mengalir di dunia digital dan jurnalistik.
Baca Juga: Kritik 'literasi seremoni', penggiat literasi Bulukumba: 'Semoga tidak berhenti pada ucapan'
Pada era 90-an hingga awal 2000-an ada beberapa majalah, buletin dan tabloid yang duterbitkan para penulis Bulukumba. Salah satu di antaranya yaitu tablod Jaringan Pergerakan Rakyat (JiPeK).
Awal era 2000-an, dunia surat kabar di Bulukumba dipelopori oleh bersirinya koran harian Radar Bulukumba yang kemudian berganti nama menjadi Radar Selatan.
Sedangkan media online pertama di Kabupaten Bulukumba yang tercatat dalam sejarah literasi jurnalistik di daerah ini yaitu rca-fm.com, sebuah portal berita dan live streaming milik Radio Cempaka Asri 102,5 FM Bulukumba. Mulai beroperasi mulai pertengahan tahun 2010 sampai tahun 2013.