Sesobek dari lembaran sejarah gerakan literasi di Bulukumba

- 17 Mei 2023, 17:14 WIB
Ilustrasi lapak baca gratis oleh Literasi Satu Atap di Tanete, Bulukumba pada Sabtu, 23 April 2022.
Ilustrasi lapak baca gratis oleh Literasi Satu Atap di Tanete, Bulukumba pada Sabtu, 23 April 2022. /WartaBulukumba.com

Lapak baca gratis 'Appa Sulapa' oleh Forum Pustaka Bulukumba di Lapangan Pemuda pada Hari Buku Sedunia, Senin, 23 April 2018
Lapak baca gratis 'Appa Sulapa' oleh Forum Pustaka Bulukumba di Lapangan Pemuda pada Hari Buku Sedunia, Senin, 23 April 2018 Dok. FPB

Komunitas literasi dan rumah baca yang dikelola secara mandiri dan independen di Bulukumba tumbuh dan menjalar lumayan cepat.

Sampai hari ini, diperkirakan terdapat sekitar 80-an rumah baca dan komunitas literasi yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bulukumba.

Merujuk data terbaru tahun 2023 yang diarsipkan Forum Pustaka Bulukumba (FPB), saat ini ada 60 rumah baca dan komunitas literasi (nirlaba). Jumlah itu di luar rumah belajar yang dikelola secara komersil, PKBM, perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah.

Diperkirakan masih ada sekitar 30-an rumah baca mandiri lainnya yang belum masuk basic data tersebut.

Sebagian besar rumah baca dan komunitas literasi di Kabupaten Bulukumba diketahui berafiliasi pula dengan beberapa simpul jaringan gerakan literasi nasional yaitu Pustaka Bergerak Indonesia, Forum Taman Baca Masyarakat (Forum TBM) yang dinaungi Kemendikbud, jaringan Rumah Baca Asma Nadia, dan jaringan Rumah Baca Sahabat Pulau.

FPB diinisiasi oleh Alfian Nawawi (Dihyah PROject), Basmawati Haris (Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986) dan Muhammad Akbar (Kucang Pustaka) pada Desember 2017 dengan memanfaatkan momentum kehadiran pendiri Pustaka Bergerak Indonesia, Nirwan Arzuka ke Bulukumba.

Saat itu Nirwan Arzuka didapuk sebagai pembicara bersama Wakil Bupati Bulukumba saat itu, Tomy Satria Yulianto dalam sebuah talkshow bertema literasi di Radio Cempaka Asri Bulukumba. Live talkshow di pelataran studio radio swastra legendaris di Bulukumba ini dihadiri oleh puluhan pegiat literasi Bulukumba dan luar daerah, seperti Jeneponto, Bantaeng dan Makassar.

Awalnya, forum ini digagas untuk menghimpun para pegiat literasi Bulukumba yang terserak sebekumnya tidak terkoneksi satu sama lain.

Melalui forum inilah, sejak 2017 para pegiat literasi Bulukumba memiliki salah satu wadah saling bertukar informasi gerakan dan ide. Mereka juga kadang menggelar kegiatan bersama, salah satunya lapak baca gratis bersama di berbagai tempat.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x