Ancaman cuaca ekstrem pada 12 wilayah di Indonesia

- 15 Maret 2024, 17:37 WIB
Analisis cuaca ekstrem di Indonesia oleh BMKG.
Analisis cuaca ekstrem di Indonesia oleh BMKG. /Dok. BMKG

WartaBulukumba.Com - Dari ujung barat hingga timur, ancaman cuaca ekstrem merayap. Sebagian besar wilayah, merujuk pada peringatan BMKG, akan didera hujan deras, kilat menyambar, dan angin kencang siap menerjang.

Sebanyak 12 daerah ditetapkan berstatus siaga dan waspada oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dalam laman resmi BMKG pada Jumat, 15 Maret 2024, ke-12 daerah berstatus siaga itu meliputi, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Cara cek data non ASN di BKN: Sebuah langkah menuju transformasi kepegawaian di Indonesia

Selanjutnya untuk daerah berstatus waspada meliputi Lampung, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.

Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi menyasar untuk wilayah Denpasar Bali, Jakarta Pusat, Jambi, Bandung Jawa Barat, Semarang, dan Ambon Maluku.

Lebih dalam lagi, tersembunyi sebuah cerita yang lebih kompleks. Bibit Siklon Tropis menjadi pemeran utama dalam drama alam ini.

Baca Juga: Pendataan non ASN 2024: Simak cara cek data non ASN di laman BKN

Mereka berdansa di samudera, mengarahkan perjalanan angin dan menari di atas ombak. Kecepatan angin mereka menandai ancaman yang semakin nyata, sementara tekanan udara di pusat sistem menjadi nafas hidup bagi badai yang sedang berkembang.

Sementara itu, di pesisir-pesisir Indonesia, gelombang tinggi dan banjir pesisir menjadi ancaman nyata. Suara gemuruh laut dan ombak yang menghantam pantai bisa menjadi pemandangan yang menakutkan.

Di Instagram, infobmkg membagikan cerita dari perairan yang tidak menentu, mengingatkan kita akan bahaya yang mengintai.

Baca Juga: Cara cek data non ASN di BKN: Memetakan tenaga pelayanan publik non PNS se-Indonesia

Tiga Bibit Siklon Tropis sekaligus

Mengutip Antara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan dipicu akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis sekaligus.

Menurut dia, tiga bibit siklon tropis; Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.

Berdasarkan analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.

Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 - 20 knots (28 - 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 - 25 knots (37 - 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi Siklon Tropis pada kategori rendah.

Selain itu pula, BMKG juga memprediksi pada 15 Maret-16 Maret 2024, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah