Ereste menutup wawancaranya dengan harapan bahwa Indonesia akan memanfaatkan momentum resolusi PBB ini untuk memperkuat kerukunan beragama dan pluralisme.
"Kita harus melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan ancaman. Hanya dengan saling memahami dan menghargai, kita bisa membangun Indonesia yang lebih kuat dan bersatu," tandasnya.***