Kebijakan baru Pemerintah: Libur 'Isa Al Masih' kini dikenal sebagai Libur 'Yesus Kristus''

- 30 Januari 2024, 22:44 WIB
Ilustrasi patung Yesus Kristus dalam sebuah gereja - Kebijakan baru Pemerintah: Libur 'Isa Al Masih' kini dikenal sebagai Libur 'Yesus Kristus'
Ilustrasi patung Yesus Kristus dalam sebuah gereja - Kebijakan baru Pemerintah: Libur 'Isa Al Masih' kini dikenal sebagai Libur 'Yesus Kristus' /Michael Morse/pexels

WartaBulukumba.Com - Di lembaran waktu, sebuah istilah mengalami metamorfosis dalam penandaan tanggal-tanggal penting. Kini, nama 'Isa Al Masih' yang selama ini menghiasi kalender hari-hari besar, berubah wujud menjadi 'Yesus Kristus', seiring dengan lahirnya Surat Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur Nasional.

Penggantian istilah ini, yang tertuang dalam Keppres yang ditandatangani Presiden Jokowi pada tanggal 29 Januari 2024, membawa perubahan dalam penamaan berbagai hari besar keagamaan, seperti Kelahiran Yesus Kristus, Wafat Yesus Kristus, Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah), dan Kenaikan Yesus Kristus.

Mengutip Antara, perubahan terminologi ini berbaris rapi bersama 16 hari libur lainnya, merangkum hari-hari penting seperti 1 Januari Tahun Baru Masehi, 1 Muharam Tahun Baru Islam Hijriah, Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAW, Nyepi, Waisak, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, Hari Lahir Pancasila, hingga Hari Buruh Internasional.

Baca Juga: Siapkan 6 dokumen penting ini sebagai syarat pendaftaran CPNS 2024

Dalam bab keempat dari keputusan tersebut, tercatat pula pencabutan Keppres Nomor 10 Tahun 1971 tentang Hari Wafat Isa Al-Masih, yang kini tidak lagi berlaku.

Usulan Kristen dan Katolik

Perubahan ini, menurut keterangan resmi Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, bahwa inisiatif penggantian nama tersebut berasal dari keinginan komunitas Kristen dan Katolik.

Dia menyebutkan, ke depannya, nomenklatur 'Yesus Kristus' akan diadopsi dalam setiap peringatan dan mencetak jejaknya di lembaran kalender nasional.

Baca Juga: Kapan seleksi CPNS dibuka? Peluang emas buat fresh graduate

"Ini merupakan usulan dari umat Kristen dan Katolik, sebagai upaya memuliakan nama yang mereka percayai, yaitu Yesus Kristus, dalam semua aspek perayaan mereka," ungkap Saiful.

Sebagian pendapat, merujuk sejumlah literatur, Nabi Isa dinamai Al Masih karena sering berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya dan tidak menetap di manapun. 
 
Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Nabi Isa dijuluki Al Masih karena dia adalah orang yang mengusap orang yang sakit sehingga sembuh. 
 

Penyebutan berbeda pada agama-agama yang ada

Dalam agama Kristen dan Katolik, Isa Al Masih merujuk pada Yesus Kristus. Al-Masih sendiri dalam bahasa Arab adalah al-Masiyah, sedangkan pada bahasa Ibrani disebut Mesias. 
 
Gelar ini memiliki arti "Yang membaptis, yang diurapi, mengusap atau membelai". 
 
Menurut al-Qur'an, Isa Al Masih adalah utusan Allah SWT, yang datang kepada bangsa 'Israel' untuk menggenapi firman Allah SWT, yang ada di dalam kitab Taurat sebelum Injil. 
 
Menurut Injil, Yesus adalah jelmaan Allah yang menjelma menjadi seorang manusia yang disebut anak Allah. 
 
Umat Kristen menganggap dan meyakini bahwa Isa Almasih merupakan oknum Allah dan menjadi sosok anak Tuhan yang turun ke dunia dalam wujud manusia dan tinggal bersama Bani Israil. ***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah