Geger macan tutul menyatroni Dusun Sindang di Ciamis

- 11 September 2023, 17:31 WIB
Ilustrasi macan tutul di Pulau Jawa
Ilustrasi macan tutul di Pulau Jawa /KLHK

 

WartaBulukumba.Com - Ia melintas di balik gelap malam. Mengintai mangsa dari balik belukar dan pepohonan. Seekor macan tutul menyatroni sebuah dusun di Ciamis!

Sudah dua hari berturut-turut, kehadiran makhluk raja hutan itu membuat panik warga Dusun Sindang, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.

Dikutip dari Kabarciamis.Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 11 September 2023, Kosasihi, seorang warga setempat, menjelaskan bahwa dalam dua malam berturut-turut, hewan peliharaan dan ternak ayam milik warga Dusun Sindang dimangsa oleh macan tutul tersebut.

"Malam Sabtu dan Minggu warga sudah kehilangan ayam dan anjing karena dimangsa macan tutul itu," ucapnya.

Baca Juga: Pertemuan ketiga Pejuang Siroh dan bocil-bocil Bulukumba: 'Batang Pohon yang Mendekat'

Kosasih juga menuturkan bahwa salah satu warga bahkan berhasil mengambil foto macan tutul tersebut sedang mengasah kukunya ke pohon.

"Ada warga yang mengambil foto macan tutul itu, juga istri Pak Dani melihat sendiri macan tutul itu sedang menerkam seekor anjing peliharaan. Kebuasan macan tutul yang sedang menerkam anjing dilihat langsung dari dalam rumah," tambahnya.

Secara fisik, macan tutul ini memang mengesankan. Dikenal dengan bercak-bercak besar yang menutupi bulunya, ia merupakan penjaga alam liar yang kokoh dan perkasa. Penduduk lokal menyebutnya sebagai "raja hutan" dengan alasan yang jelas, mengingat dominasinya dalam ekosistem hutan.

Namun, apa yang membuat kehadiran macan tutul ini lebih menarik adalah fakta bahwa, meskipun sering dianggap sebagai makhluk yang mengerikan, mereka juga dapat hidup berdampingan dengan manusia. Salah satu contohnya terjadi di Desa Bera di India Utara, di mana warga hidup bersama secara damai dengan macan tutul.

Baca Juga: Geger! Media asing ungkap dokumen CIA rancang 'revolusi warna' di Indonesia

Warga Sebuah Desa di India Justru Hidup Damai Bersama Macan Tutul

Dalam laporan BBC News pada 14 Mei 2022, di sudut wilayah Rajasthan India yang terpencil, sekelompok masyarakat menjalani kehidupan bersama yang damai dengan macan tutul.

Mereka adalah Rabaris, komunitas penggembala semi-nomaden yang bermigrasi ke India dari Iran lebih dari satu milenium lalu. Diperkirakan terdapat sekitar 60 macan tutul, bersama dengan hyena, rubah gurun, babi hutan, antelop, dan hewan kecil lainnya, hidup bebas tanpa ancaman di kawasan tersebut.

Kucing besar yang berkeliaran bebas ini dikenal dengan nama macan tutul Jawai, dinamai sesuai nama bendungan yang dibangun di Sungai Jawai pada tahun 1957.

Baca Juga: Mengurai industri ramah lingkungan: Jejak AQUA dan masa depan Bumi

Sembilan Sub-Spesies Macan Tutul

Mengenal lebih jauh karakteristik macan tutul, seperti dijelaskan oleh laman resmi Taman Nasional Meru Betiri di Merubetiri.id, macan tutul terdiri atas sembilan sub-spesies yang berbeda. Salah satunya adalah Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), yang sebarannya sangat terbatas, hanya di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan, dan Pulau Sempu.

Macan tutul Jawa merupakan satwa yang dilindungi secara hukum dengan kategori Critically Endangered. Populasi mereka di Pulau Jawa belum diketahui pasti, namun diperkirakan terus menurun akibat fragmentasi hutan.

Makhluk ini, meskipun mungkin menakutkan, juga memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Pulau Jawa. Meskipun jarang terlihat, macan tutul ini adalah salah satu spesies kunci dalam mempertahankan keanekaragaman hayati di hutan-hutan yang masih tersisa.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah