Santri tutup telinga saat musik diputar, sejumlah tokoh ini beda pendapat dengan Deddy Corbuzier

- 16 September 2021, 16:11 WIB
Gus Nadir angkat bicara melalui twitternya terkait Polemik santri tutup telinga/ Twitter/ Tangkapan Layar Twitter video santri tutup telinga
Gus Nadir angkat bicara melalui twitternya terkait Polemik santri tutup telinga/ Twitter/ Tangkapan Layar Twitter video santri tutup telinga /

Yenny mengingatkan bahwa menghapal Al Quran itu sulit. Butuh ketenangan serta konsentrasi yang lebih agar bisa menghafal Al Quran dengan baik.

Tokoh lainnya yakni Amirsyah Tambunan meminta agar masyarakat berhenti mengolok-olok para santri yang menutup telinga tersebut. 

Sekjen MUI itu mengatakan bahwa salah satu sifat tercela adalah mengolok-olok sesama manusia.

Budayawan dan seniman, Sujiwo Tedjo juga angkat suara. 

Baca Juga: Mustang Panda diduga bobol 10 situs kementerian dan lembaga Pemerintah RI

"Jangan ngaku demokratis bila ketawa-ketawa ngece melihat mereka menutup telinganya dari musik. Itu hak mereka, hargai,” kata Sujiwo Tedjo melalui akun media sosialnya..

Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengatakan bahwa para santri tersebut mungkin belum tentu mau mendengarkan musik karena sedang menghapal Al Quran.

Ia pun mengatakan bahwa dalam menghafalkan Al Quran pendengaran harus dijaga dan diulang terus-menerus.

Baca Juga: Karantina menunggu jika Anda teridentifikasi kategori Hitam di PeduliLindungi

Sementara itu M Ziyad, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Ziyad pun turut membela aksi para santri tersebut.

Halaman:

Editor: Muhlis

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah