Presiden Malioboro itu telah pergi

- 6 April 2021, 13:57 WIB
Umbu Landu Paranggi bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Umbu Landu Paranggi bersama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) /@kenduricinta/twitter

WartaBulukumba - Dalam salah satu judul puisinya, "Apa Ada Angin di Jakarta", penyair Bali itu pernah menyuruh kita: "Pulanglah ke desa/Membangun esok hari/Kembali ke huma berhati".

Presiden Malioboro itu benar-benar telah pergi. Ia lebih dulu pulang ke 'desa abadi' dan 'huma yang berhati.' Hari Selasa 6 April 2021, ketika jarum jam menunjuk pukul 03.55 WIB, di bangsal perawatan Rumah Sakit Bali Mandara napas terakhirnya berembus. Jantungnya berhenti berdetak.

Umbu Landu Paranggi, penyair Bali yang menjadi mentor sejumlah penyair besar telah menutup bilangan usianya.

Baca Juga: 'Kerumunan Raffles' menuai kritikan keras dari dosen Singapura hingga musisi

Karya-karya yang telah ditorehkan di sepanjang perjalanan waktunya akan terus terbuka dan dibaca zaman. Hidup dalam keabadian seperti namanya yang selalu bermukin di hati para murid dan pecinta karya sastra, terutama puisi.

Umbu yang berumah pada susunan kata-kata sempat dirawat sejak Sabtu 3 April 2021. Dia memilih pergi, bertemu sang kekasih yang menaungi jiwanya.

Tak hanya Wayan Jengki Sunarta, kawan Umbu, yang hatinya kini berkabut duka. Emha Ainun Nadjib yang akrab disapa Cak Nun dan sejumlah penyair tersohor negeri ini turut dihinggapi awan kesedihan yang pekat.

Baca Juga: Novel Bamukmin tengarai ada upaya mensenyapkan kasus pembantaian enam laskar FPI

Jejaring media sosial pun dibanjiri sejumlah ungkapan duka cita. Tagar #MaiyahBerduka digunakan ribuan netizen.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x