Network
WartaBulukumba - Menjadi termahal belum tentu memiliki limpahan pengguna. Seperti dialami Bandar Udara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Kini bandar udara itu ramai diperbincangkan. Sejak diresmikan pada tahun 2018 lalu, bandara tersebut masih juga sepi dari pengunjung. Berdasarkan informasi yang diunggah akun instagram @narasinewsroom, pada Senin 29 Maret 2021 Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar bandara tersebut tak hanya melayani penumpang dan kargo tetapi juga memiliki fungsi tambahan sebagai tempat maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau lazimnya dikenal sebagai bengkel pesawat.
Fungsi tambahan itu pun menjadikan Bandara Kertajati sebagai bengkel pesawat termahal yang ada di indonesia dengan dana pembangunan yang mencapai angka 2,6 triliun.
Baca Juga: Pola vaksinasi untuk lansia di Indonesia diharapkan meniru cara DKI Jakarta
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa belum terselesaikannya pembangunan tol dari pusat kota menuju bandara menjadi salah satu faktor penyebab tidak optimalnya fungsi bandara itu.
Selain itu, dibukanya jalan tol Trans Jawa dari Merak hingga Surabaya juga menjadi faktor pendukung sepinya bandara. Bagaimana tidak, sejumlah penumpang dengan rute pendek kerap memilih menggunakan transportasi darat.
Masih beroperasinya Bandar Udara Husein juga digadang-gadang sebagai faktor penyebab kurangnya minat penumpang melakukan perjalanan melalui bandara terbesar kedua di Indonesia itu.
Baca Juga: Polisi bersenjata dan dilengkapi rompi anti peluru menyisir perbatasan Sultra-Sulsel
Beruntungnya, Bandara Kertajati bukan satu-satunya bandar udara baru yang sepi peminat.
