WartaBulukumba - Seorang gubernur dari wilayah Indonesia telah menjadi penyintas. Ia memasuki negara lain dengan melintasi jalan setapak dengan menggunakan jasa ojek.
Peristiwa itu sontak menyedot perhatian warganet. Ratusan ribu kicauan pun diposting oleh netizen +62.
Tagar #PenjarakanLukasEnembe menggema di Twitter. Tren kalimat "Gubernur Lukas Enembe Kabur" pun memuncaki platform tersebut, telusur WartaBulukumba hingga pukul 17.00 WITA, pada Jumat 2 April 2021.
Baca Juga: Pria bersenjata tajam bikin geger Masjidil Haram
Gubernur Papua Lukas Enembe, Jumat 2 April 2021 sekitar pukul 11.30 WIT kembali ke Jayapura melalui Pos Lintas Batas Nevada (PLBN) Skouw setelah sebelumnya dilaporkan masuk ke wilayah Vanimo, Papua Nugini (PNG) melalui "jalan tikus" atau jalan setapak.
"Memang benar saya ke Vanimo (31/3) melalui jalan setapak dengan menggunakan ojek untuk berobat," kata Gubernur Enembe, di PLBN Skouw, Jayapura, Jumat, dikutip WartaBulukumba dari Antara.
Dia mengakui, selama di Vanimo dirinya berobat dan melakukan terapi akibat sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Pola vaksinasi untuk lansia di Indonesia diharapkan meniru cara DKI Jakarta
"Saya memang salah karena masuk ke PNG melalui jalan tradisional atau jalan setapak namun itu dilakukan karena terpaksa yakni untuk berobat dan terapi akibat sakit," aku Enembe di sela-sela pemeriksaan Tes Antigen di PLBN Skouw.
Konsul RI di Vanimo Allen Simarmata mengakui baru mengetahui keberadaan Gubernur Papua Lukas Enembe Kamis 1 Maret dengan alasan mau berobat.
"Memang ada menerima laporan yang menyatakan Gubernur Enembe ke Vanimo untuk berobat dan masuk secara ilegal melalui jalan setapak," kata Allen Simarmata sebelum kembali masuk ke wilayah PNG.
Baca Juga: Jumlah anak-anak Myanmar yang meregang nyawa kian bertambah
Gubernur Lukas Enembe yang selama berada di Vanimo didampingi Hendrik Abidondifu dijemput Konsul PNG untuk Konsul Jenderal Papua New Guinea Mr. Geoffrey. L. Wiri.
Saat kembali ke Jayapura, Gubernur Enembe nampak diantar Konsul RI di Vanimo, PNG, Allen Simarmata hingga ke zona netral RI-PNG.***