Asal usul celana jeans, sejarah pertemanan seorang pebisnis tenda dan penjahit di Genoa Italia

- 3 Oktober 2022, 16:21 WIB
ILUSTRASI celana jeans.*
ILUSTRASI celana jeans.* /Pixabay/

WartaBulukumba - Di sudut manapun di seantero dunia, celana jeans akan sangat mudah berbenturan dengan pandangan mata sesiapa pun.

Dan memang sejatinya lembaran sejarah fashion di dunia menyimpan tautan lekat terhadap celana jeans. Bahkan sejarah kultur dan politik di Benua Amerika dan Eropa.

Denim adalah bahan yang paling awal identik dengan celana jeans dalam perjalanannya keliling dunia dan di berbagai budaya. Bagaimana sebenarnya asal usul jeans?

Baca Juga: Buku ini karya asli pemikiran Qahhar Mudzakkar tentang bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pelbagai literatur mengurai lembaran sejarah jeans. Salah satunya bisa ditelusuri dalam buku berjudul "Jeans: A Cultural History of an American Icon" yang ditulis oleh James Sullivan, terbit tahun 2007.

Sejarah Amerika dari sudut politik dan budaya juga menyematkan penjelasan sejarah jeans dalam buku berjudul "France and the Americas - Culture, Politics, and History : a Multidisciplinary Encyclopedia · Volume 1", ditulis oleh Bill Marshall dan Cristina Johnston, diterbitkan tahun 2005 oleh penerbit ABC-CLIO.

Jeans, denim, blues, adalah beberapa nama pakaian paling sukses dalam beberapa dekade terakhir, satu-satunya yang bertahan selama 6 generasi tanpa mengalami perubahan dan tanpa kehilangan esensinya.

Baca Juga: Prof Dr Mattulada cendekiawan dan tokoh sastra nasional dari Bulukumba dengan karya-karya yang mendunia

Jeans telah melekat pada tubuh para pekerja, seniman, bintang film, orang kaya dan miskin, pemberontak, bintang Hollywood, modern dan klasik, tua dan muda.

Tidak ada yang menolak mereka dan publik terus menyerah pada pesona aneh dan abadi mereka hari ini.

Ditakik dari laman Jeanstrack.com, seorang pebisnis tenda bernama Levi Strauss dari Jerman mendirikan bisnis tenda di San Francisco yang dirancang untuk memuaskan para penambang.

Baca Juga: Menyingkap 'baku puli' di Bulukumba Sulawesi Selatan, tradisi seserahan penuh filosofi di acara pernikahan

Setelah menyadari bahwa para penambang lebih suka tidur di tempat terbuka dan yang mereka butuhkan adalah celana yang kokoh, ia memutuskan untuk menggunakan kain kanvas dari tenda untuk membuat overall kerja. Untuk alasan ini, pakaian ini awalnya berwarna cokelat.

Kemudian (1873), Levi Strauss bermitra dengan seorang penjahit bernama Jacob Davis yang memiliki ide untuk memperkuat celana dengan paku keling tembaga di area halus di mana mereka biasa putus. Ini akhirnya adalah asal mula jeans pertama.

Begitulah, sejatah akhirnya mengokohkan dua nama ini dalam sejarah celana jeans.

Baca Juga: William Cooper: Alien di balik konspirator yang mengendalikan dunia

Seperti ditakik dari laman historyofjeans.com, jeans  ditemukan oleh Jacob Davis dan Levi Strauss pada tahun 1873.

Penamaan istilah jeans lantaran kota Genoa di Italia, tempat di mana korduroi kapas, yang disebut jean atau jeane, diproduksi.

Levi Strauss datang dari Jerman ke New York pada tahun 1851 untuk bergabung dengan kakak laki-lakinya yang memiliki toko barang kering.

Baca Juga: Pancasila sudah ada di Bulukumba ribuan tahun silam dalam tradisi demokrasi Ammatoa Kajang

Pada tahun 1853 ia mendengar tentang Demam Emas di Barat sehingga pindah ke San Francisco untuk mendirikan Cabang Barat dari bisnis barang kering keluarga.

Di sana ia menjual, antara lain, kain katun. Salah satu pelanggannya adalah Jacob W. Davis, seorang penjahit dari Reno, Nevada. Davis membuat barang-barang fungsional seperti tenda, selimut kuda, dan penutup gerobak.

Suatu hari, pelanggannya memesan sepasang celana kokoh yang bisa menahan kerja keras.

Baca Juga: Melintasi Bulukumba di antara garis sejarah, mitos, dan demografis

Dia membuatnya dari denim yang dia beli dari Levi Strauss & Co dan membuatnya lebih kuat dengan menempatkan paku keling tembaga di tempat-tempat yang paling sering robek: saku dan lalat.

Ketika dia ingin mematenkannya, dia menulis surat kepada Levi Strauss, dan mereka menjadi mitra. Mereka membuka pabrik yang lebih besar, dan begitulah lahirnya jeans.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x