Buku 'Hanua Sinjai' karya sejarawan Bulukumba disusun 30 tahun lebih

- 15 Mei 2022, 19:54 WIB
Muhannis (kemeja) menyerahkan buku Hanua Sinjai kepada Alfian Nawawi Pimred WartaBulukumba.com
Muhannis (kemeja) menyerahkan buku Hanua Sinjai kepada Alfian Nawawi Pimred WartaBulukumba.com /WartaBulukumba.com

Dalam sebuah bab, ada pemaparam sejarah Rumpakna Mangarabombang atau Perang Mangarabombang. Juga ada bab yang mengisahkan Sinjai melalui perspektif budaya.

Pamungkas dari buku ini menuntaskan uraian secara menarik ihwal Pandemi Covid-19 yang ditinjau dari perspektif Pappaseng Toriolo.

Baca Juga: Nenek moyang bangsa Madagaskar ternyata berasal dari Nusantara

Buku ini mengacu dan membahas hasil-hasil penelitian dan pengkajian data-data tentang Sinjai.

Sumber-sumber data itu digali dari lontara yang banyak bertebaran di Sinjai maupun dari Bone, Gowa, Tallo, Luwu, Sidrap, Wajo dan lain-lain.

Hanua Sinjai juga dikomparasikan dengan berbagai data dari luar negeri seperti Belanda, Inggris, Jerman, Malaysia, Brunei dan negara lainnya.

Baca Juga: Tahukah Anda? Inilah manusia Bulukumba pertama yang menulis novel

Pembaca buku ini diajak berenang dengan nyaman hingga menyelami lautan sejarah Sinjai yang diperkuat validitas data.

Wawasan dan pengetahuan pembaca ihwal Sinjai akan lebih mendalam serta menjawab banyak pertanyaan yang kerap muncul di kalangan pemerhati sejarah.

Pada tahun 2013, Muhannis juga menulis beberapa lagu berlirik Bahasa Konjo. Salah satu di antaranya  diberi judul “Maliang Ri Ara” yang dinyanyikan oleh penyanyi Ulho.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x