Kepak sayap spiritual dan intelektual dari Bulukumba, Muhammad Yusuf Shandy

- 4 Mei 2022, 10:00 WIB
 Muhammad Yusuf Shandy
Muhammad Yusuf Shandy /Facebook.Com/@my.shandy

An-Naskh fi at-Tasyri’ al-Islamiy dalam Bahasa Arab dan diterbitkan oleh al-Imam Press, Riyadh, Saudi Arabia (2009); 40 Wasiat Rasulullah: Membangun Kesalehan Pribadi dan Sosial, kado Orang Sakit, Menjadi Hamba Kesayangan Allah (2009); Kenalilah dirimu, Upaya Menggali dan Meningkatkan Potensi Diri (2003); 10 Kiat Memelihara Kesucian Wanita (2003); Permudah, Jangan Dipersulit (2006); Berakhlak Seindah Rasulullah (2007); Umur dan Silsilah Para Nabi (2008); Jibril AS dalam Tiga Kitab Suci (2008); Smart Married: Cara Pintar Memilih Pasangan (2008); Kiat Sukses Agar Hati Lebih Hidup (2011); dan 35 Cara Menarik Simpati (2011).       

Hari kelahirannya sangat unik, dipenuhi serba angka tujuh. Muhammad Yusuf Shandy, Lc, M.Pd.I lahir di Desa Tamarellang, Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 7 Juli 1977.

Ia pernah menimba ilmu di Kulliyatul Muballighien al-Islamiyah (KMI) Pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Sulawesi Selatan pada tahun 1995.

Baca Juga: Siapakah pencipta logo Kabupaten Bulukumba?

Pendidikan S1 dijalaninya di Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Al Aqidah, Jakarta, lulus tahun 2000. Pendidikan S1 (Lc.) juga ditempuhnya di Fakultas Syariah, Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh (LIPIA) Jakarta, lulus tahun 2002. Meraih gelar S2 (M.Pd.I) Pendidikan dan Pemikiran Islam di Unversitas Ibn Khaldun, Bogor.

Sejak tahun 2011 Muhammad Yusuf Shandy menjabat Direktur Pusat Kajian Fikih Pendidikan di Jakarta. Selain itu, menjabat Ketua Yayasan Cinta Al Qur’an Indonesia dan pengasuh Majlis Al-Kauny Center, Jakarta.

Aktivitas muballigh muda ini begitu padat dalam dunia dakwah. Ia melanglangbuana mengisi khutbah, pengajian dan Islamic motivation and training di berbagai mesjid, perkantoran, majlis taklim di dalam dan di luar negeri. Beberapa negara yang telah dikunjungi untuk berbagi ilmu di antaranya Hongkong, Macau, Guang Zhow, Cina.

Baca Juga: Inilah tradisi unik masyarakat Bulukumba dalam bulan Ramadhan yang telah lama hilang

Sehari-hari ia tetap setia dengan senyum, ketulusan dan pekerjaannya: Trainer Kauny Quantum Memory “Menghapal al Qur’an Semudah Tersenyum” di Kauny Center sejak 2010 dan Divisi Dakwah dan Humas, Kauny Center (Dakwah, Konsultasi, Motivasi & Training) sejak 2008. Juga pernah aktif di LSM “Pemberdayaan Masyarakat Pulau-pulau Kecil” Jakarta (2004-2005), Jurnalis majalah bulanan berbahasa Arab ALO INDONESIA, Jakarta (2004-2005), dosen Studi Islam dan Sastra Arab Ma’had Al-Birr, Universitas Muhammadiyah, Makassar, Sulawesi Selatan (2002-2003) dan staff pengajar Bahasa dan Sastra Arab, STBA Az-Zahra, Jakarta (2000-2001).

Yusuf adalah seorang penerjemah dan editor di beberapa penerbit buku-buku Islam. Di antaranya di Kuwait Int’l sejak tahun 2007. Waktunya yang lain diisi sebagai pengasuh rubrik “Konsultasi Syariah” di sejumlah laman website dakwah.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x