Coca-Cola awalnya dibuat sebagai obat paten dan memiliki tautan sejarah dengan perang sipil Amerika

- 17 Juni 2021, 03:57 WIB
Saham Coca Cola dilaporkan merugi hingga Rp57 triliun hanya karena Cristiano Ronaldo menggeser produknya dengan air putih saat konferensi pers Euro 2020.
Saham Coca Cola dilaporkan merugi hingga Rp57 triliun hanya karena Cristiano Ronaldo menggeser produknya dengan air putih saat konferensi pers Euro 2020. /Reuters/ Baz Ratner/Reuters

John Pemberton sangat ingin terbebas dari kecanduan morfin. Lantas ia mulai melakukan eksperimen dengan daun tanaman coca yang dicampur gula. 

Dengan menggunakan kombinasi berbagai bahan, akhirnya ia menemukan formula tanaman coca dengan biji kola melahirkan ekstrak berupa sirup.

Pemberton meminumnya dan saat itulah ia begitu yakin bahwa campuran bahan itu kelak akan sukses luar biasa dan banyak digemari.

Baca Juga: Psywar, China memberi istilah pada G7 sebagai 'kelompok negara kecil'

Pemberton kemudian mengemas sirup itu lalu menawarkannya ke sejumlah toko obat sebagai sampel. 

Tak puas dengan hasil kombinasi itu, Pemberton kemudian mencampurkannya dengan air berkarbonasi. Ia bekerjasama dengan Willis E Venable, seorang pemilik toko obat. 

Sejatinya, sirup ini sebenarnya diperkenalkan sebagai obat yang disebut "tonik otak". Tapi ketika sudah di pasaran, obat ini justru menjadi minuman soda yang dijual lima sen per gelas. 

Baca Juga: Saham Coca Cola langsung anjlok gegara Ronaldo lebih memilih air putih

Lebih 200 negara di dunia kini berkawan dengan Coca Cola dalam wilayah bisnis. Diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja, terdaftar dengan The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944.

Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah