Telusur sejarah busur di Sulawesi Selatan, sejak kapan masuk ke Bulukumba?

9 November 2022, 14:26 WIB
Senjata tajam berupa busur dananak panah yang dibawa oleh dua pelajar Bulukumba. /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Salah satu sisi kelam dari wajah Bulukumba tentu saja datang dari anak panah yang dilesakkan dari ketapel 'busur', sabetan maut dari parang dan hunjaman dari badik.

Bulukumba telah belasan tahun akrab dengan benda-benda mematikan itu dari sekian banyak peristiwa perkelahian, tawuran dan begal.

Lantas pertanyaannya, sejak kapan busur masuk ke Bulukumba? 

Baca Juga: Bawa parang dan busur sekelompok pemuda di Makassar serang warkop saat polisi sedang ngopi

Baca Juga: Bukan bawa buku dan belajar, dua pelajar Bulukumba ini lebih suka bawa busur dan tawuran

Telusur informasi yang dilakukan WartaBulukumba.com pada sejumlah literatur dan dikomparasikan dengan wawancara pada beberapa eks preman asal Bulukumba, diketahui bahwa busur sebenarnya adalah istilah lokal di Sulawesi Selatan.

Secara umum, busur atau panah atau busur panah dalam Bahasa Indonesia merujuk pada sebuah senjata yang digunakan untuk menembakkan anak panah, dibantu oleh kekuatan elastisitas dari panah itu sendiri.

Namun istilah busur di Sulawesi Selatan merujuk pada benda yang dilontarkan. Benda mematikan berupa paku besi atau bahan sejenisnya yang matanya dipipihkan.

Baca Juga: Ancam kakek sendiri dengan busur, nelayan 'rewa' di Bulukumba diciduk polisi

Baca Juga: Pesta miras pemuda Kasimpureng, Tim URC Polres Bulukumba sita parang dan busur panah

Biasanya senjata busur di seluruh kebudayaan bangsa-bangsa di dunia, senjata ini digunakan untuk berburu dan pada masa lalu sebagai salah satu peralatan perang. Selain itu panah juga digunakan sebagai alat utama dalam olahraga panahan.

Bagaimana busur panah begitu besar peranannya dalam kisah-kisah pertempuran di dunia bisa ditelusuri sejarahnya dalam buku berjudul "Kumpulan Karya Militer Klasik: Seni Perang China" yang ditulis Yanuardi G Soebiono, diterbitkan tahun 2013 oleh Elex Media Komputindo.

Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejarah panahan telah dimulai sejak 5.000 tahun yang lalu yang awalnya digunakan untuk berburu dan kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga ketepatan. 

Baca Juga: Puncak teknologi manusia ada di era Imam Mahdi, pencapaian tertinggi digital hingga eksplorasi antariksa

Baca Juga: Buku matematika kuno berusia 140 tahun menyibak Indonesia zaman dulu

Busur telah ditemukan pada masa Paleolitik atau awal periode Mesolitik.

Petunjuk tertua akan fungsinya di Eropa datang dari Stellmoor di Lembah Ahrensburg, bagian utara dari Hamburg, Jerman dan tanggal dari akhir Paleolitik, sekitar 10.000-9.000 SM.

Panah dibuat dari kayu pinus dan terdiri dari poros utama dan sebuah poros depan sepanjang 15-20 sentimeter atau 6-8 inci dengan sebuah titik batu.

Baca Juga: Alam Semesta melafalkan tiga kalimat ini

Baca Juga: Mana yang tepat? Istilah 'Bumi Panritalopi' atau 'Butta Panrita Lopi'?

Pada zaman dahulu tidak ditemukan busur, sebelumnya ditemukan poros bertitik, tetapi mungkin pada zaman dahulu orang menggunakan pelempar tombak daripada busur.

Sejauh ini busur tertua diketahui datang dari rawa Holmegard di Denmark.

Akhirnya busur menggantikan pelempar tombak sebagai sarana utama untuk melepaskan batang peluru, dan di setiap benua kecuali Australia, meskipun pelempar tombak bertahan di samping busur di benua Amerika terutama Meksiko.

Senjata busur tertua datang dari Yunani Kuno pada 2800 SM.

Baca Juga: Perjalanan ruh, perbuatan kerabat-kerabatnya yang masih hidup ditampakkan di alam barzakh

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Busur dan panah telah hadir pada budaya Yunani sejak keduanya berasal dari Predinastik. Di Levant, artefak yang mungkin menjadi gagang panah pelurus diketahui berasal dari budaya Natufian. Orang-orang El-Khiam memanggul Khiampoints mungkin sebagai panah.

Istilah busur di Sulawesi Selatan merujuk pada benda yang dilontarkan. Benda mematikan berupa paku besi atau bahan sejenisnya yang matanya dipipihkan.

Ukurannya pendek dan kecil saja. Lebih mirip atau bahkan kemungkinan besar terisnpirasi dari senjata dart.

Jika kita membayangkan panah dart, seperti itulah bentuknya. Sisi belakang busur didesain dengan juntaian tali rafia.  Lalu benda ini dilontarkan menggunakan ketapel.

Dengan demikian, pemaknaan busur yang digunakan di Sulawesi Selatan ada dua pengertiannya di ruang bahasa.

Pertama, busur panah yang digunakan untuk olahraga panahan dan senjata berburu yang digunakan di zaman dahulu. Kedua, busur adalah benda tajam yang dilontarkan melalui ketapel dan digunakan dalam tawuran, perkelahian hingga begal.

Informasi yang dikorek dari seorang mantan preman asal Bulukumba, Cepot (nama samaran), yang kini berusia 49 tahun, diperoleh bayangan bagaimana busur digunakan dalam dunia kriminal.

Berdasarkan pengalaman Cepot saat masih berada di dunia kriminal di Makassar, di kalangan anak-anak pelaku tawuran di berbagai kota di Sulawesi Selatan, mulai Makassar hingga Bulukumba, dikenal istilah 'matte lari' yang artinya serangan menggunakan busur.

Matte berarti ‘membusur’, biasanya dilakukan sambil naik sepeda motor. Pembusur melakukannya kemudian kabur sekencang-kencangnya dengan kendaraan.

"Para pelaku tawuran melakukan matte lari biasanya jika menyerang lawannya di daerah yang jauh, maka harus pakai kendaraan sepeda motor. Matte lari juga biasa dilakukan oleh begal," tutur Cepot.

Menurut Cepot, serangannya pun harus cepat lari supaya tidak mudah ditangkap lawan yang diserang.

"Serangan matte lari biasanya tidak melibatkan penyerang dalam jumlah besar dengan tujuan tidak terlalu banyak risiko penyerang  ditangkap," ungkap Cepot.

Cepot mengatakan bahwa busur sudah ada di Bulukumba sejak akhir dekade 1990-an.

"Senjata busur diperkenalkan di Bulukumba sekitar tahun 1996 o leh para preman asal Bulukumba yang malang melintang di Makassar," beber Cepot.

Namun Cepot tidak menyebutkan dengan pasti nama preman-preman yang dimaksud.

Cepot mengingat dengan jelas bahwa pada tahun 1980-an busur sudah ada di Makassar namun saat itu belum massif digunakan.

"Entah siapa orang Makassar yang pertama kali membuat busur tapi yang jelas saat itu banyak film-film action di bioskop yang menyuguhkan adegan di mana pemerannya membawa senjata bsusur panah yang pelurunya berupa dart," kata Cepot.

Cepot mengatakan bahwa kemungkinan besar busur terinspirasi dari dart. 

Senjata Busur dalam Kampus

Berbagai catatan lainnya menyebutkan bahwa busur juga sudah digunakan dalam tawuran antar mahasiswa di kampus Unhas.

Sebuah penuturan menarik terkait penggunaan busur dalam kampus  diungkapkan oleh seorang mantan aktivis mahasiswa Unhas Makassar.

Sebut saja namanya Andi. Kini dia berprofesi sebagai pebisnis sukses. Kini usianya 46 tahun.

"Teman saya di Fakultas Sospol terkena busur saat tawuran melawan Fakultas Teknik, itu sekitar tahun 1999," kenangnya.

Lantas, selain dunia kriminalitas, adakah sejarah busur yang bsa ditelusuri dalam gelora pergerakan mahasiswa, misalnya saat berhadapan dengan aparat TNI atau Polri dalam sebuah demontrasi yang berujung anarkis?

Ternyata busur juga ditemukan dalam gelora pergerakan mahasiswa.

Buku berjudul "Kota Para Demonstran" yang ditulis oleh Asri Abdullah dan Ostaf Al-Mustafa, terbit tahun 2019, penerbit Airlangga University Press, mengungkapkan bahwa busur yang dideskripsikan sebagai besi tajam berekor sudah ada dalam 'pertempuran' mahasiswa melawan aparat.

Buku "Kota Para Demonstran" mengisahkan perlawanan mahasiswa terhadap berbagai rezim di negeri ini adalah suatu kekuatan politik oposisi yang konsisten, radikal, dan keras terhadap negara. Dan itu adalah mahasiswa Kota Makassar.***

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler