Doa yang diajarkan Rasululah SAW saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang

11 Februari 2022, 20:05 WIB
Ilustrasi doa - Doa yang diajarkan Rasululah SAW saat hujan lebat disertai petir dan angin kencang /pexels.com/Frank Cone

WartaBulukumba - Sekujur wilayah Indonesia di musim penghujan sedang diterpa hujan lebat. 

Beberapa wilayah yang disergap angin kencang dan hujan lebat juga sering dibarengi petir atau kilat.

Ada beberapa literatur Islam yang bisa dijadikan referensi terkait cuaca buruk. Salah satu di antaranya yakni buku berjudul "Doa-Doa Matsur" yang ditulis oleh Abu Bakar Muhammad al-Walid al-Fihri, penerbit Mirqat, tahun 2010.

Baca Juga: Gempa bumi dalam perspektif Islam, ayat Al Quran dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW

Buku tersebut memuat bunga rampai doa dari kitab-kitab hadits terpercaya.

Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa doa saat mengalami kondisi cuaca seperti itu.

Saat angin kencang menerpa, doa berikut ini diajarkan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Surah Al Falaq diturunkan saat Nabi Muhammad SAW kena sihir?

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺧﻴﺮﻫﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ ﻭﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺷﺮﻫﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺷﺮ ﻣﺎ ﺃﺭﺳﻠﺖ ﺑﻪ

Latin: “Allahumma innii as’aluka khoiroha wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bihi. Wa a’udzu bika min syarriha wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bihsi.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang terkandung padanya serta kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang ada padanya dan kejelekan apa yang dibawanya.” (HR Al Bukhari).

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW, telisik kebiasaan umat Islam global

Kemudian ada doa yang diajarkan Rasulullah SAW setelah hujan lebat sudah mereda.

مُطرنا بفضل الله ورحمته

“Muthirna bi fadhlillahi wa rahmatihi.”

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.” (HR Al Bukhari).  

Baca Juga: Doa awal dan akhir tahun Hijriah sesuai tuntunan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW juga mengajarkan doa lainnya saat hujan lebat turun:

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺣﻮﺍﻟﻴﻨﺎ ﻭﻟﺎ ﻋﻠﻴﻨﺎ,ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺂﻛﺎﻡ ﻭﺍﻟﻈﺮﺍﺏ ﻭﺑﻄﻮﻥ ﺍﻟﺄﻭﺩﻳﺔ ﻭﻣﻨﺎﺑﺖ ﺍﻟﺸﺠﺮ 

Latin: “Allahumma hawaalaina walaa ’alaina. Allahumma ’alal aakami, wazh zhirobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.”

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR al-Bukhari).

Baca Juga: Doa yang diajarkan Rasulullah SAW saat meminta hujan, sedang turun hujan, dan hujan reda

Rasulullah SAW berdoa saat hujan dengan ucapan berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

"Subhanalladzi yusabbihur ro'du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih."

Artinya: “Maha Suci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya.”

Ada juga doa meminta kepada Allah SWT agar memngalihkan hujan ke tempat yang lebih bermanfaat dan menghindarkan diri dari kerusakan akibat hujan lebat yang disertai petir.

Baca Juga: Buku Sirah Nabawiyah gratis, cek di sini

Bunyinya sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

“Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari.”

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah! turunkanlah hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”  

Berdoa saat hujan sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini karena kondisi hujan merupakan salah satu waktu terbaik untuk berdoa kepada Allah SWT.

Baca Juga: Pakistan benteng terakhir umat Islam dan 'panji hitam' terbit dari sana?

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ 

“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu: ketika (atau sesudah) adzan dikumandangkan dan ketika turun hujan.” (HR Al Hakim).***

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler