Kisah Krapft yang diculik Alien dari Planet Verdant pada 1997

29 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi planet Alien /Pixabay.com/Prettysleepy

WartaBulukumba - Laporan kontak manusia dengan Alien menjalar dan bertimbun dalam banyak dokumentasi dari seantero Planet Bumi.

Salah satu yang fenomenal pada tahun 1997 yakni laporan dari Phillip H. Krapf.

Peristiwa yang dialami Krapf pernah dimuat kembali di majalah Info UFO yang diterbitkan BETA UFO Indonesia, edisi Maret 2001.

Baca Juga: Sejarah penampakan UFO dan alien di Indonesia: Surabaya 1946 hingga Jakarta Selatan 1981

Rabu dini hari pukul 02.32 tanggal 11 Juni 1997 Phillip H. Krapf yang sendirian di apartemen-nya, terbangun dari tidurnya karena kamar tidurnya diterangi cahaya kebiru-biruan berkilauan.

Cahaya itu kemudian berdenyut, mula-mula menjadi biru tua kemudian menjadi biru keputihan. Lalu mengecil menjadi berkas sinar yang terpusat pada dirinya. Ia tersedot ke atas dan tahu-tahu tahu sudah berdiri di samping meja seperti meja operasi di dalam sebuah UFO.

Berkas cahaya biru ternyata berasal dari piring berdiameter kurang lebih 7 1/2 cm yang terpasang dilangit-langit di atas meja operasi.

Baca Juga: Video viral penampakan UFO di Bandung diunggah Fatur Java Jive, begini penjelasan pakar ufologi Indonesia

Ketika Krapf dikembalikan ke apartemennya 72 jam kemudian, modus operandinya sama. Dilaporkan bahwa tinggi makhluk-makhluk itu rata-rata 1,55 sampai 1,60 cm. Badannya terlihat ramping.

Matanya besar sekali, hitam dan miring. Hidungnya kecil sekali. Mulutnya seperti celah oleh karena bibirnya tipis sekali. Telinganya lebih besar dari pada manusia dan runcing seperti Mr. Spock dari serial TV “Star Trek”.

Tidak punya rambut. Warna kulitnya putih keabu-abuan dengan samar-samar warna hijau hingga kecokelat-cokelatan. Bisa berbahasa Inggris dengan cara berbicara seperti keluar dari tenggorokan, mirip burung beo.

Baca Juga: Kesaksian eks pilot CIA John Lear: 'Ada jutaan Alien membentuk koloni di Bulan'

Dikatakan bahwa mereka bisa hidup sampai 20.000 tahun. Yang wanita hamil 1 x seumur hidupnya, yaitu pada usia 800 sampai 1.000 tahun. Mereka tidak pernah tidur, hanya istirahat dan relaks.

Tidak makan daging. Bersifat damai dan ingin tahu. Lalu, darimanakah mereka berasal?

Dari hasil perjumpaan itu, Krapf mendapat informasi bahwa mereka berasal dari planet lain sejauh 14 juta tahun cahaya dari Planet Bumi. Planet mereka bernama Verdant, besarnya kurang lebih 2,5 kali planet bumi. Atmosfernya mirip dengan planet kita dengan kadar oksigen agak lebih banyak. Satu tahun di sana sama dengan 1.000 hari kita.

Baca Juga: UFO terpantau di Antartika melalui Google Earth!

Tata Surya mereka memiliki 17 planet. Dewasa ini terdapat sekitar 500 trilyun makhluk Verdant yang menghuni planet-planet yang kosong sebanyak kurang lebih 246.000 buah, tersebar di Bima Sakti dan galaksi-galaksi lainnya.

Mereka mengaku tidak pernah menggusur penduduk asli, melainkan mereklamasi planet-planet yang tidak berpenghuni dengan teknologinya yang sangat maju, hasil dari perkembangan jutaan tahun.

Masyarakat Verdant dan peradabannya telah berkembang sejak ratusan juta tahun yang lalu, sehingga telah mencapai tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat tinggi dan tidak dapat kita bayangkan.

Baca Juga: Benarkah Oumuamua adalah pesawat Alien? Temuan Astronom sangat mengejutkan

Mereka mulai memasuki antariksa sekitar 229 juta tahun yang lalu. Mereka telah berhasil mewujudkan masyarakat utopia di mana tidak ada perang, tidak ada penderitaan, tidak ada kekurangan dan lain-lain.

Mereka sepenuhnya mengendalikan lingkungan hidupnya sehingga tidak ada polusi, gangguan cuaca atau bencana alam.

Masyarakat Verdant menyibukkan diri dengan eksplorasi antariksa pada umumnya, eksploitasi benda-benda langit yang tak bertuan pada khususnya, disamping membimbing spesies-spesies yang suka damai menjadi anggota perserikatan spesies-spesies yang berbahaya mengembangkan kemampuan penerbangan antariksa.

Baca Juga: 2022 bisa menjadi titik balik dalam studi UFO dan Alien

Menurut makhluk Verdant yang super rasional itu di dalam sejarah perkembangan peradaban mereka saat-saat yang sangat penting ada 2 macam peristiwa.

Yang pertama ialah ketika jutaan tahun yang lalu ketika para cendekiawan mereka menemukan fakta ilmiah tentang adanya roh yang abadi.

Di dalam eksplorasi antariksa mereka juga menemukan, bahwa spesies-spesies lain yang mereka jumpai tanpa kecuali memiliki roh yang abadi.

Baca Juga: Sersan Clifford Stone dari Angkatan Darat AS tegaskan 57 spesies Alien berbaur dengan manusia di Bumi!

Yang kedua ialah ketika suatu waktu wahana Verdant yang sedang melakukan explorasi rutin menemukan sebuah bangunan yang paling besar di alam semesta dan yang mempunyai 12 buah pintu gerbang seperti mutiara.

Tiba-tiba wahana Verdant mogok tanpa sebab yang diketahui dan segala usaha untuk menggerakkannya gagal.

Pesawat Verdant terdiri dari beberapa jenis. Yang merupakan pesawat induk adalah Wahana Bintang atau Starship. Mencapai ukuran 48 km dan selalu berada tidak jauh dari wahana-wahana yang lebih kecil.

Baca Juga: Laser SETI mempertajam kemampuan melacak jejak 'Peradaban Alien'

Wahana kedua adalah Starcruiser, berdiameter 2,4 km. Yang menyedot Krapf adalah wahana jelajah yang bersembunyi di balik Bulan, yang disebut "Goodwill". Awak pesawatnya 30 orang, yang membawa 30.000 cendekiawan.

Ruangan didalam wahana dimana Krapf disedot merupakan kamar operasi raksasa sepanjang 200 m, dengan lebar 133 m dan tinggi 6,6 m, dimana terdapat ratusan buah meja operasi.

Terdapat ribuan wahana jelajah yang masing masing didesain dan diperlengkapi secara khusus untuk planet yang akan diteliti. “Goodwill” dibuat 200.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Melalui teleskop NASA ilmuwan temukan 'planet Alien' bersahabat dengan musim yang ekstrem

Wahana jelajah dapat mencapai kecepatan satu juta kali kecepatan cahaya dan bukannya mengikuti trayektori seperti roket, tetapi di tempat awal ia lenyap untuk kemudian muncul di tempat tujuannya.

Kecepatan maximum tidak dicapai sekaligus, melainkan secara bertingkat. Krapf yang sempat berkeliling dalam wahana penjelajah “Goodwill” tidak menjelaskan sistim propulsinya, tetapi hanya menceriterakan bahwa kokpitnya jauh lebih sederhana dari pada jumbo jet dan semuanya serba komputer.

Makhluk Verdant mengutarakan bahwa penerbangan dapat lebih dipersingkat lagi dengan memanfaatkan “lubang cacing” atau pembengkokan ruang dan waktu serta lubang hitam (black hole) tetapi tidak menerangkan lebih lanjut sebab Krapf tidak memahaminya.

Baca Juga: Varginha UFO Incident 20 Januari 1996 di Brazil, dua Alien ditangkap polisi dan nasibnya masih misteri

Planet-planet di mana mahluk-mahluknya masih 10.000 tahun sebelum mencapai tingkat penerbangan antariksa dicatat dalam katalog, dan dikunjungi kembali oleh mereka setiap sekian ribu tahun sekali untuk memantau kemajuannya.

Planet-planet dengan bentuk-bentuk kehidupan yang lebih tinggi dibeda-bedakan sesuai tahap perkembangannya. Planet-planet dengan kecerdasan tinggi, apalagi yang sudah memperkembangkan peradaban yang kompleks, mendapat pengamatan yang extra cermat.

Makhluk Verdant akan menempat posisi di tata surya yang bersangkutan dan melakukan observasi dan penelitian selama beberapa bulan sampai beberapa abad.

Baca Juga: UFO terbang di atas pangkalan Angkatan Udara AS yang sangat rahasia! Pengakuan eks penjaga senjata nuklir

Peradaban-peradaban yang 1.000 tahun menjelang tingkat penerbangan antariksa diberi tim-tim observasi tetap.

Peradaban-peradaban tersebut diteliti dengan cermat, sejarahnya, kebudayaannya, teknologinya, sifat-sifat psikologis, fisiologis dan anatomi makhluk-makhluknya diteliti.

Jika memenuhi syarat untuk menjadi anggota komunitas spesies-spesies penjelajah antariksa, maka tim observasi berubah menjadi tim untuk menuntun spesies yang bersangkutan mencapai maksud tadi secara mulus.

Yang tidak lulus ujian adalah spesies-spesies yang suka kekerasan dan peperangan, sehingga dihalang-halangi untuk mencapai tingkat penerbangan antariksa.

Baca Juga: Uang kuno bergambar Alien dan UFO membuktikan kedatangan mereka pada masa lalu?

Dewasa ini terdapat 27.000 spesies di planet yang jumlahnya sama dengan populasi kurang lebih 150 trilyun jiwa yang tergabung dalam komunitas penjelajah antariksa.

Yang masih dikarantina ada kurang lebih 200 spesies. Explorasi antariksa Verdant dikendalikan oleh Pusat Operasi Explorasi Antariksa di planet Verdant.

Berbeda dengan ratusan atau ribuan korban penculikan sebelumnya, Krapf tidak menjadi kelinci percobaan, melainkan mendapat perlakuan seperti tamu terhormat.

Selama 72 jam diculik Krapf mengadakan serangkaian pertemuan yang merupakan orientasi, pendidikan dan indoktrinasi persiapan ke arah kontak resmi.

Begitulah penuturan Krapft. Salah satu dari sekian banyak kisah pengakuan kontak antara manusia Plant Bumi dengan Alien.***

 

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler