Membongkar rahasia dapur kuliner Bulukumba: 7 cara membuat daging kurban cepat empuk

- 16 Juni 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi daging kurban
Ilustrasi daging kurban /freepik/

WartaBulukumba.Com - Idul Adha tiba, membawa nuansa haru dan kebahagiaan yang merayap dalam setiap sudut kampung dan kota. Hari yang penuh makna ini dihiasi  gema takbir yang berkumandang dari masjid-masjid, dan iringan doa-doa syukur yang melesat ke langit. 

Hari dimana umat Islam mengingat kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, serta mendalami esensi pengorbanan dan kasih sayang yang melandasi setiap tindakan manusia.

Namun, lebih dari itu, Idul Adha juga diidentikkan dengan satu hal yang menjadi intinya: hewan kurban, khususnya sapi dan kambing. Kami mengajak Anda membongkar rahasia dapur kuliner Bulukumba: 7 cara membuat daging kurban cepat empuk.

Baca Juga: Menyesap kuliner lebaran Bulukumba: Resep rahasia gulai daging sapi yang enak

Dalam setiap rumah, aroma masakan mulai tercium sejak pagi, memenuhi udara dengan harapan dan kehangatan.

Daging kurban yang baru disembelih biasanya menjadi bintang utama dalam setiap hidangan yang tersaji di meja makan. Namun, bagi banyak orang, tantangan terbesar adalah mengolah daging ini menjadi sajian yang lezat dan empuk.

Mengolah daging kurban bukan sekadar memasak, tetapi sebuah seni yang mengharuskan pengorbanan waktu dan kesabaran.

Baca Juga: Resep kari daging sapi ala Bulukumba: Warisan kuliner menakjubkan di hari lebaran

Ritual Pengolahan Daging

Daging sapi dan kambing, dengan teksturnya yang keras dan seratnya yang panjang, sering kali memerlukan perawatan khusus agar dapat disajikan dengan lembut di lidah.

Ada berbagai cara dan teknik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, semuanya dengan tujuan yang sama: mengempukkan daging kurban sehingga dapat dinikmati dengan maksimal.

Berikut ini adalah 7 cara membuat daging kurban cepat empuk, merujuk pada kebiasaan emak-emak Bulukumba.

Baca Juga: Resep mudah bumbu gulai daging sapi ala emak-emak Bulukumba

1. Menghilangkan Selaput Putih

Selaput putih, atau yang dikenal sebagai jaringan ikat, adalah musuh utama dalam perjalanan menuju daging yang empuk. Selaput ini berfungsi sebagai pengikat antara daging dan tulang, memberikan kekuatan struktural yang membuat daging lebih sulit untuk empuk.

Dengan menggunakan pisau tajam, selaput putih ini harus dihilangkan dengan hati-hati. Ini adalah proses yang memerlukan ketelatenan dan kesabaran, namun hasil akhirnya adalah daging yang lebih siap untuk diolah menjadi berbagai hidangan lezat.

2. Membuang Urat Daging

Seperti halnya selaput putih, urat pada daging juga dapat membuatnya keras dan sulit untuk dimasak. Urat-urat ini, yang berfungsi sebagai saluran bagi darah dan nutrisi di dalam tubuh hewan, harus dihilangkan untuk memastikan daging lebih cepat empuk saat dimasak.

Proses ini serupa dengan menghilangkan selaput putih, membutuhkan ketelitian dan kejelian dalam memotong. Hasilnya adalah daging yang lebih lembut dan mudah diolah.

3. Memotong Berlawanan dengan Serat

Setiap potongan daging memiliki arah serat yang unik. Serat-serat ini, yang memberikan kekuatan struktural pada daging, dapat menjadi penghalang dalam perjalanan menuju keempukan. Oleh karena itu, memotong daging melawan arah serat adalah salah satu teknik yang paling efektif.

Dengan memotong melawan arah serat, serat-serat ini dipotong menjadi lebih pendek, sehingga daging menjadi lebih cepat matang dan empuk. Proses ini tidak hanya mempengaruhi kecepatan masak, tetapi juga meningkatkan tekstur dan kelezatan daging.

4. Menggunakan Jus Nanas

Nanas, dengan keasamannya yang khas dan enzim proteolitik yang kuat, telah lama dikenal sebagai bahan alami yang efektif untuk mengempukkan daging.

Enzim ini, yang disebut bromelain, mampu memecah protein dalam daging, membuatnya lebih empuk dalam waktu singkat. Cara menggunakannya sederhana: potong nanas atau buat jus nanas, lalu lumuri potongan daging dengan jus tersebut.

Namun, perlu diingat, jangan biarkan daging direndam dalam jus nanas lebih dari 12 jam, karena keasaman yang tinggi dapat merusak tekstur daging.

5. Menggunakan Daun Pepaya

Selain nanas, daun pepaya juga memiliki kemampuan alami untuk mengempukkan daging. Daun pepaya mengandung enzim papain, yang bekerja serupa dengan bromelain pada nanas, memecah protein dalam daging sehingga lebih empuk.

Untuk menggunakannya, ambil satu daun pepaya untuk setiap empat bagian daging sapi. Daun pepaya dapat digunakan dalam bentuk segar atau bubuk. Sebelum digunakan, daun pepaya harus diremas terlebih dahulu untuk mengeluarkan enzimnya.

Campurkan daun pepaya dengan potongan daging dan biarkan selama 60 hingga 90 menit.

6. Menggunakan Baking Soda

Baking soda, yang lebih dikenal sebagai bahan pembuat kue, ternyata juga memiliki kemampuan untuk mengempukkan daging.

Baking soda bekerja dengan cara menetralkan asam dan meningkatkan pH pada permukaan daging, yang membantu memecah serat-serat keras dan membuat daging lebih empuk.

Untuk menggunakannya, balurkan baking soda pada permukaan daging dan biarkan selama 30 menit. Alternatifnya, baking soda dapat dilarutkan dalam air, kemudian digunakan untuk merendam daging.

7. Menggunakan Bubuk Kopi

Kopi, dengan enzim protease yang dimilikinya, dapat menjadi bahan yang efektif untuk mengempukkan daging. Enzim ini memecah protein dalam daging, membuatnya lebih lembut dan siap diolah menjadi berbagai hidangan lezat.

Cara menggunakannya adalah dengan melarutkan bubuk kopi dalam air dan kemudian membalurkannya pada daging. Biarkan daging direndam selama beberapa saat. Penggunaan kopi harus dilakukan dengan hati-hati, karena terlalu banyak kopi dapat mengubah rasa daging.

Setiap teknik yang digunakan untuk mengempukkan daging bukan hanya sekadar langkah memasak, tetapi juga merupakan ungkapan dari cinta dan dedikasi.

Cinta yang dituangkan dalam setiap proses pemotongan, perendaman, dan masak, menghasilkan hidangan yang tidak hanya memuaskan selera tetapi juga memberikan kehangatan dan kebahagiaan bagi mereka yang menikmatinya. Di meja makan, daging yang empuk dan lezat menjadi simbol dari kasih sayang yang mengikat setiap anggota keluarga.

Setiap teknik pengempukkan daging ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Dari generasi ke generasi, teknik-teknik ini diwariskan, menjadi bagian dari tradisi dan identitas kita.

Di hari Idul Adha, mari kita ingat bahwa setiap hidangan yang kita sajikan bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah simbol dari cinta dan pengorbanan. Sebuah cara untuk merayakan kehidupan, untuk berbagi kebahagiaan, dan untuk mengikat tali kasih sayang dengan mereka yang kita cintai.***(Israwaty Samad)

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah