Ini alasan pemerintah Tajikistan melarang hijab

- 26 Juni 2024, 17:15 WIB
Ilustrasi hijab syar'i -
Ilustrasi hijab syar'i - /Instagram/@denahaura

WartaBulukumba.Com - Di hamparan Asia Tengah, di bawah bayangan megah pegunungan Pamir, Republik Tajikistan seolah permadani alam yang sarat pesona.

Sebuah negeri yang dulunya bagian dari Uni Soviet, kini berdiri kokoh di perbatasan dengan Afghanistan, mengukir sejarah dan budaya yang kaya serta berwarna.

Namun, di balik kecantikan alamnya, Tajikistan kini menyongsong babak baru yang kontroversial terkait penampilan hijab di ranah publik. Tajikistan melarang hijab!

Baca Juga: AS tambah bantuan 50 jet tempur F-15 senilai Rp270 triliun untuk melanjutkan genosida di Gaza

Tajikistan, tanah air bagi jutaan wanita anggun yang menorehkan warisan dengan mengenakan hijab berwarna-warni dan bermotif indah, mencerminkan kedalaman budaya Persia yang menjadi akar etnis Tajik.

Meski begitu, sebuah undang-undang baru mengguncang tatanan ini. Seperti diberitakan oleh First Post pada 26 Juni 2024, regulasi baru ini melarang impor, penjualan, promosi, dan penggunaan pakaian yang dinilai tidak sesuai dengan budaya nasional.

Presiden Emomali Rahmon menegaskan bahwa langkah ini diambil demi menjaga kekayaan budaya Tajik dan mengurangi pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Pesan khusus dari Abu Ubaidah kepada jutaan umat Islam yang melakukan ibadah haji di Mekah

Sanksi Bagi Pelanggar Sangat Berat

Busana tradisional Tajik yang cerah dan memukau kini kontras dengan pakaian yang dilarang.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah