Symphonia manis dan abadi dari Bulukumba: Resep kue kopilangi

- 25 Februari 2024, 20:49 WIB
Symphonia manis dan abadi dari Bulukumba: Resep kue kopilangi
Symphonia manis dan abadi dari Bulukumba: Resep kue kopilangi /Foto: Dapur Bundaku

WartaBulukumba.Com - Inilah 'magnum opus' kopilangi, bukan hanya camilan, melainkan sebuah narasi hidup yang terukir dalam setiap remahnya. Di antara lembayung senja dan gemerlap bintang Bulukumba, kue-kue tradisional bersemi, tak lekang oleh dentang waktu, dengan kopilangi sebagai salah satu permata yang tak pernah luntur kilauannya.

Sajian ini, bukan sekadar pesta rasa yang merentas zaman, melainkan sebuah odisei memori, merajut dari masa leluhur Bulukumba hingga ke saat ini, membangkitkan kenangan yang terpendam.

Hidangan kue kopilangi, di Bulukumba, lebih dari sekadar pangan, ia adalah monumen persatuan, harmoni dalam setiap perayaan. Disandingkan dengan secawan teh atau kopi, kopilangi memainkan symphonia rasa yang meresap ke jiwa.

Berikut resep kue kopilangi yang asli di Bulukumba, warisan turun temurun dari leluhur.

Baca Juga: Resep kue bolu mentega: Rahasia eksotisme kuliner emak-emak Bulukumba

Bahan-bahan 

  • tepung beras ketan putih: Menjadi dasar elegan yang menyusun tekstur halus dan mendamaikan.
  • gula merah: Seperti madu yang mendengungkan manis alam semesta, memberi kedalaman rasa yang tak terukur.
  • kelapa setengah tua: Menyelipkan kegurihan dan aroma khas, menyapa indera dengan kehangatan.
  • air secukupnya: Mendefinisikan konsistensi adonan, mengikat semua elemen dengan sempurna.

Baca Juga: Mengintip resep rahasia emak-emak Bulukumba: Cara membuat barongko yang enak

Langkah-langkah pembuatan

  • Mengukir adonan: Tepung beras ketan dibasahi dengan air, dicari keseimbangan antara kelembutan dan kepadatan. Adonan dibentuk menjadi lingkaran kecil, diberi cekungan di pusatnya, layaknya sebuah sarang yang menanti isian.
  • Menyulam kelapa dan gula merah: Kelapa setengah tua diparut halus. Gula merah direbus dengan tetes air, berubah menjadi larutan keemasan, menawarkan manis tanpa terbakar.
  • Menyulut kematangan: Dalam panci berisi air mendidih, adonan bulat diperkenalkan. Mereka berdansa dalam air panas, naik mengapung sebagai tanda kesiapan.
  • Epilog penyelesaian: Adonan yang telah matang ditiriskan, digulingkan dalam pelukan parutan kelapa. Disuguhkan di atas piring, kopilangi ditaburi gula merah, layaknya bintang yang menaburkan debu keemasan.

Baca Juga: Resep kue bolu paranggi khas Bulukumba

Kue kopilangi, bukan sekadar seni kuliner, tapi sebuah epik yang menyuarakan narasi, membangkitkan kenangan, dan melukiskan persatuan antar generasi.

Lebih dari sekadar menyenangkan indera rasa, kopilangi menjadi elemen penting dari setiap aspek kehidupan di Bulukumba, saksi bisu dari siklus tanam hingga panen padi, disajikan dengan kasih oleh tangan-tangan yang mahir.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x