WartaBulukumba.Com - Ada kisah buncah dari setiap butir rempah. Sajian semur jengkol, hidangan sederhana yang sarat makna, berlayar di lautan rasa. Dengan tekstur yang unik, jengkol bertransformasi, menyerap kekayaan bumbu yang meresap pelan.
Baluran kcap manis bergoyang dengan rona merah cabai, mencipta harmoni pedas manis yang melankolis. Di setiap gigitan, ada nostalgia dapur emak-emak di Bulukumba, mengingatkan pada kehangatan dan kearifan lokal. Semur ini lebih dari sekadar hidangan; ia adalah cerita, memori, dan warisan budaya yang terus hidup di setiap suapan.
Dalam setiap gigitan semur jengkol pedas, tersembunyi rasa yang merayap lembut namun penuh kejutan. Seperti alunan simfoni yang lahir dari dapur emak-emak di Bulukumba, resep ini bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan menelusuri tekstur dan kehangatan tradisi.
Baca Juga: Dijamin sulit berhenti mengunyah! Resep bajabu ikan khas Bulukumba
Berikut resep semur jengkol pedas manis aladapur emak-emak Bulukumba.
Bahan-bahan
- 500g jengkol tua
- 2 lembar daun salam
- 1 tangkai daun bawang, potong-potong
- 1 ruas lengkuas, geprek
- kecap manis secukupnya
- gula dan garam secukupnya
- 1/2 sdt kaldu bubuk
Bumbu halus
- 10 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 buah kemiri
- 10 buah cabe merah kriting (sesuai selera)
- 1/2 sdt merica butiran
- 1 sdt ketumbar
Baca Juga: Resep bajabu ikan: Meracik kenangan laut di pinggiran Bulukumba
Saat bumbu halus bertemu dengan minyak panas, ada ledakan aroma yang menggugah ingatan. Itu adalah wangi nostalgia, wangi masa kecil di dapur emak.
Lengkuas dan daun salam menyusul, menambah kedalaman rasa.
Setiap elemen dalam panci itu, seperti penari yang berkolaborasi dalam sebuah tarian masak yang harmonis. Kecap manis lantas menyapa, memberikan warna gelap dan rasa manis yang elegan, seimbang dengan pedasnya cabai merah kriting.