Network
WartaBulukumba - Rumah-rumah warga di Kabupaten Bulukumba di hari raya Idul Fitri adalah deretan destinasi kuliner lebaran yang meruah. Salah satunya adalah tape ketan hitam. Dibuat dari bahan utama ketan hitam yang difermentasi selama beberapa hari, rasanya begitu khas dan berbeda dengan tape ketan pada umumnya.
Rasa yang lebih kuat, manisnya seketika menghantam lidah. Teksturnya yang lembut begitu menyenangkan di mulut. Lalu diiringi sedikit rasa asam yang menyegarkan di lidah yang berasal dari proses fermentasinya. Sebagian warga Bulukumba Sulawesi Selatan terutama di wilayah utara tak pernah lepas dari tradisi menyajikan tape ketan hitam di hari lebaran.
Selain rasa dan aroma yang unik, tape ketan hitam di Bulukumba juga memiliki tampilan yang sangat cantik. Warna hitam keunguan dan aromanya yang khas selalu menggoda. Apalagi jika dilengkapi dengan topping kacang langkosenga.
Baca Juga: Resep kue sagu cokelat suguhan lebaran yang digandrungi di Bulukumba
Di Bulukumba, tape ketan hitam bukan hanya makanan, tapi juga menjadi bagian dari budaya dan tradisi.
Berikut resep rahasia tape ketan hitam ala masyarakat Bulukumba.
Dalam proses pembuatannya, bahan utama yang digunakan adalah beras ketan hitam dan putih yang dicuci dan direndam selama kurang lebih 3 jam.
Baca Juga: Resep nastar matcha kue kering khas lebaran yang sangat digandrungi di Bulukumba
Kemudian, kedua jenis beras ketan tersebut direbus dalam air sebanyak 2 gelas hingga airnya habis dan diamkan selama 15 menit hingga air terserap ke dalam beras ketan.
Selanjutnya, beras ketan tersebut dikukus selama 30 menit hingga matang dan diaduk-aduk hingga merata. Setelah matang, beras ketan ditaburi dengan ragi yang telah dihaluskan dan digerus menggunakan sendok makan di dalam mangkuk.
Kemudian, beras ketan yang telah ditaburi ragi tersebut dibolak-balik dengan menggunakan saringan dan ditaburi gula pasir halus sebanyak 2 sendok makan.
Baca Juga: Resep kue beng beng untuk sajian di hari lebaran ala emak-emak Bulukumba
Aduk-aduk hingga merata dengan menggunakan sendok dan terakhir, bulatan-bulatan tape ketan hitam dibuat dengan menggunakan plastik atau sarung tangan bersih.
Proses pembuatan tape ketan hitam yang sederhana ini menghasilkan sajian yang lezat dan khas dengan cita rasa yang sangat menggugah selera.
Setelah dibungkus dengan kain dan disimpan selama 3 hari, tape ketan hitam siap disajikan dan biasanya disajikan dingin-dingin setelah disimpan di dalam kulkas.
Selain rasanya yang lezat, tape ketan hitam juga memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi. Sajian ini merupakan bagian dari warisan kuliner yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari tradisi lebaran di Kabupaten Bulukumba.***
