WartaBulukumba - Dalam 'Liga Ramadhan' es pallu butung dan es pisang ijo selalu bergantian menjadi pemuncak klasemen mulai awal hingga akhir di arena meja buka puasa saban Ramadhan, khususnya di Sulawesi Selatan.
Pallu butung dan es pisang ijo adalah sama-sama makanan khas Sulawesi Selatan. Es pallu butung sering dianggap sama dengan es pisang ijo. Padahal keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Baca Juga: Enam sinetron rekomended untuk Anda bersama keluarga selama Ramadhan
Pallu butung terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili dan garam yang kemudian dimasak sampai matang dan kental.
- 5 buah pisang raja
- 1000 ml santan kental
- 75 tepung beras
- 100 gr gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar daun pandan
- Sirup merah
- 1 sendok teh bubuk vanila
- Es batu secukupnya
Baca Juga: Pasukan Operasi Keselamatan 2021 untuk pastikan tidak ada mudik lebaran
- Kukus pisang tanpa dikupas terlebih dahulu
- Masukkan santan kental ke dalam panci dan masak dengan api kecil
- Masukkan daun pandan yang sudah diikat, bubuk vanila, gula pasir, dan garam secukupnya
- Masak sambil terus diaduk hingga adonan mendidih
- Masukkan tepung beras ke dalam mangkuk, lalu larutkan hingga cair
- Campurkan tepung beras kedalam panci yang berisi santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga campuran mengental
- Setelah kental, matikan api dan dinginkan adonan
- Angkat pisang, kupas dan potong kecil-kecil
- Siapkan mangkuk, lalu masukkan es batu secukupnya
- Tuangkan kuah santan kental ke dalam mangkuk
- Masukkan pisang yang sudah dipotong kecil-kecil
- Taburi sirup sesuai selera.
Pallu butung dapat dihidangkan panas-panas. Di bulan Ramadhan lebih sering dihidangkan dingin dengan menambahkan parutan es batu.***