Gejala varian Omicron salah satunya adalah rambut rontok

- 9 Januari 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi rambut rontok.
Ilustrasi rambut rontok. /Pixabay/

WartaBulukumba - Gejala ringan dilahirkan oleh varian Omicron namun tetap saja tak nyaman.

Beberapa waktu lalu WHO menyatakan bahwa belum jelas varian Omicron lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan varian lainnya.

Dikutip dari Reuters, klaim varian Omicron sebagai gejala komplikasi dari vaksin Covid-19 tidak memiliki dasar.

Baca Juga: Kenali lima fase ini saat seseorang terinfeksi virus varian Omicron

Tidak ada bukti bahwa daftar gejala yang tercantum dalam postingan tersebut merupakan gejala komplikasi dari vaksin Covid-19.

Begitu juga tidak ada bukti bahwa varian Omicron menyebabkan seseorang menunjukkan gejala-gejala tersebut. David O'Connor, Profesor Laboratorium Patologi dan Obat-obatan di University of Wisconsin-Madison, mengatakan bahwa sejauh ini belum cukup waktu atau kasus untuk dapat mengetahui apakah varian Omicron menunjukkan gejala yang berbeda dari varian lainnya.

Dikutip dari laman Dailyrecord, Kamis 23 Desember 2021, ada  lima gejala teratas Omicron sejauh ini. Kelimanya yaitu: pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan tenggorokan gatal.

Baca Juga: Penelitian terbaru ungkap varian Omicron menginfeksi tenggorokan

Mengutip PMJ News, Sabtu 8 Januari 2022, sebuah hasil studi mengungkapkan ihwal dua gejala tak biasa yang cukup sering ditemukan pada kasus Covid-19.

Pada proses infeksi SARS-COV-2 varian Omicron, kedua gejala itu disebut pink eye atau konjungtivitis dan rambut rontok.

Gejala konjungtivitis bisa muncul bersamaan dengan gejala-gejala Covid-19 lain, yaitu sekitar dua hari setelah terinfeksi. Rambut rontok biasanya muncul menjelang akhir dari masa sakit.

Baca Juga: Virus Omicron rentan terhadap usia 40 tahun dan anak muda?

Covid-19 bisa memunculkan gejala pada mata karena SARS-CoV-2 menginfeksi sel di dalam tubuh melalui reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).

Reseptor ini bisa ditemukan di berbagai organ tubuh, termasuk mata. Beberapa area pada mata yang memiliki reseptor ACE2 adalah sel epitel dan retina.

Di sisi lain, rambut rontok mungkin tidak umum terjadi pada kasus Covid-19. Namun, menurut American Academy of Dermatology Association, rambut rontok cukup umum terjadi setelah demam tinggi.

Baca Juga: Didominasi pelaku perjalanan luar negeri, pasien Omicron di Jakarta kini sebanyak 271 orang

Seseorang bisa dikatakan mengalami rambut rontok (telogen effluvium) bila rambut yang memasuki fase perontokan lebih banyak dibandingkan normal.

Para ahli dari berbagai belahan dunia juga mendapati ada delapan gejala awal Covid-19 lain akibat varian omicron yang sebaiknya tak diabaikan. Gejala-gejala ini cenderung terjadi dengan cepat dan muncul sekitar dua hari setelah terpapar Covid-19.

Kedelapan gejala ini biasanya hanya berlangsung sekitar lima hari. Namun, pada sebagian kasus, gejala ini bisa berlangsung lebih cepat atau lebih lama.***

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah